Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Bisa Tumbuh 6 Persen Tahun Ini, BI: Akselerasinya Baru Tahun Depan

Kredit perbankan diproyeksikan tumbuh dalam kisaran 6-8 persen pada 2020. Proyeksi tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya pada kisaran 9-11 persen.
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020).  Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan keluar dari pintu salah satu gedung Bank Indonesia di Jakarta, Senin, (20/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia memperkirakan laju fungsi intermediasi pada 2020 masih akan tumbuh moderat, sejalan dengan permintaan kredit dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang masih belum kuat.

"Kredit perbankan diproyeksikan tumbuh dalam kisaran 6-8 persen pada 2020. Proyeksi tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan proyeksi sebelumnya pada kisaran 9-11 persen sejalan dengan revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,5 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo Laporan Kajian Stabilitas Keuangan BI, Selasa (28/4/2020).

Pelemahan permintaan kredit tersebut, baik kredit modal kerja mapupun kredit investasi, utamanya berasal dari korporasi pada sektor yang terdampak langsung Covid-19 seperti manufaktur, komoditas, dan pariwisata.

Keterbatasan dan peningkatan harga bahan baku, kontraksi harga komoditas global, serta menurunnya penjualan domestik menyebabkan pelaku usaha cenderung bersikap wait and see dan berusaha melakukan efisiensi biaya termasuk biaya pendanaan.

Sementara dari sisi penawaran kredit, penyebaran Covid-19 yang terjadi ditengah perlambatan ekonomi global mendorong perbankan melakukan langkah antisipatif meskipun dampaknya terhadap penurunan kualitas kredit belum terlihat di awal 2020.

Bank memperkuat penerapan manajemen risiko dengan lebih selektif dalam menyalurkan kredit baru. Di samping itu, bank juga memberikan kelonggaran bagi debitur di sektor yang terdampak langsung, yaitu berupa restrukturisasi yang memberikan perpanjangan waktu pelunasan kepada debitur.

Sementara itu, DPK perbankan juga diperkirakan tumbuh dalam kisaran 6-8 persen, dengan kecukupan likuiditas yang terjaga.

Perry mengatakan, permintaan kredit korporasi diperkirakan baru mulai membaik semester kedua tahun ini, seiring dengan optimisme berangsur pulihnya permintaan global dan menguatnya harga komoditas utama.

Pasca berakhirnya tekanan Covid-19, perekonomian global diprakirakan akan kembali meningkat pada 2021. Sejalan dengan membaiknya prospek global serta dampak respons kebijakan Pemerintah bersama BI dan otoritas terkait selama 2020, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprakirakan akan kembali pulih dan berada di kisaran 5,2-5,6 persen pada 2021.

Perbaikan kondisi global dan domestik tersebut diyakini akan mendorong kinerja korporasi dan rumah tangga (RT) kembali berada pada fase perbaikan.

"Hal tersebut akan mendorong pertumbuhan kredit dan DPK kembali meningkat pada 2021, masing-masing berada dalam kisaran 9-11 persen dan 8-10 persen," kata Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper