Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akseleran: Tren Penyaluran Pembiayaan di Masa Pandemi Covid-19 Belum Berubah

PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia, platform pembiayaan berbasis teknologi finansial (fintech P2P lending), menilai bahwa belum ada perubahan tren penyaluran pembiayaan bagi sektor tertentu selama masa pandemi akibat virus corona (Covid-19)
Keterangan foto : Head of Public and Government Relations Akseleran, Rimba Laut (kanan) dan Co Founder and Chief Credit Officer Akselaran, Christopher Gultom saat memberikan keterangan pers, Jumat (23/11). JIBI/BISNIS - Alif Nazzala Rizqi
Keterangan foto : Head of Public and Government Relations Akseleran, Rimba Laut (kanan) dan Co Founder and Chief Credit Officer Akselaran, Christopher Gultom saat memberikan keterangan pers, Jumat (23/11). JIBI/BISNIS - Alif Nazzala Rizqi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia, platform pembiayaan berbasis teknologi finansial (fintech P2P lending), menilai bahwa belum ada perubahan tren penyaluran pembiayaan bagi sektor tertentu selama masa pandemi akibat virus corona (Covid-19). Akan tetapi, terdapat peningkatan permintaan terkait alat kesehatan.

Direktur Kredit dan Co-Founder Akseleran Christopher Joutua Gultom menjelaskan bahwa pihaknya fokus dalam menyalurkan pembiayaan produktif. Hal tersebut membuat tren penyaluran pembiayaan tidak berubah semasa pandemi COVID-19.

Perseroan pun belum mencatatkan perubahan tipe pembiayaan yang signifikan setelah dua bulan penyebaran virus corona terjadi di Indonesia. Padahal kondisi tersebut memengaruhi seluruh sektor bisnis.

"Semuanya masih relatif stabil, memang ada sedikit perbedaan di sektor industri retail yang terdampak langsung sehingga berkurang permintaan dari sektor tersebut. Namun, jumlahnya tidak signifikan," ujar Christopher kepada Bisnis, Selasa (5/5/2020) malam.

Dia menjelaskan bahwa sejumlah sektor usaha memang mengalami tekanan, tetapi terdapat sektor lain yang berkembang dalam kondisi saat ini. Christopher mencontohkan berkembangnya sektor konveksi yang memproduksi alat pelindung diri (APD).

Selain itu, terdapat kenaikan permintaan dari sektor pengadaan dan/atau impor alat kesehatan, beberapa di antaranya yakni untuk rapid test dan keperluan yang terkait dengan pandemi virus corona.

Christopher menjelaskan bahwa perseroan menampung semua permintaan tersebut dan saat ini masih berada dalam proses untuk penyaluran pembiayaan.

"Jadi sementara secara signifikan belum ada perubahan yang berarti dari sektor usaha," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper