Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Portofolio Pinjaman Invoice Financing Investree Tak Terdampak Covid-19

Portofolio utama Investree yakni pinjaman invoice financing, belum terdapat peminjamnya yang terdampak langsung oleh penyebaran virus Corona.
Co Founder & CEO PT Investree Radhika Jaya Adrian Gunadi./Bisnis-Dedi Gunawan
Co Founder & CEO PT Investree Radhika Jaya Adrian Gunadi./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA — PT Investree Radhika Jaya menyatakan portofolio pinjaman invoice financing melalui layanan fintech peer-to-peer lending belum begitu terdampak oleh pandemi virus Corona atau Covid-19.

Co-Founder & CEO Investree Adrian Gunadi menjelaskan bahwa mengacu kepada portofolio utama Investree yakni pinjaman invoice financing, belum terdapat peminjamnya (borrower) yang terdampak langsung oleh penyebaran virus Corona.

Menurutnya, hal tersebut terjadi karena pembiayaan invoice financing merupakan bagian dari skema pembiayaan rantai pasok. Payor yang bereputasi membuat para peminjam dapat tetap membayar pinjamannya.

"Sebut saja payor mereka itu perusahaan Badan Usaha Milik Negara [BUMN], pemerintah, atau perusahaan multinasional, sehingga masih memiliki kemampuan yang bagus dan kuat untuk membayar invoice tersebut," ujar Adrian kepada Bisnis, Jumat (8/5/2020).

Dia pun menjelaskan bahwa aktivitas pinjam meminjam di Investree masih berjalan dengan normal. Hal tersebut berlaku bagi portofolio utama maupun lainnya, seperti pembiayaan bagi usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM).

Menurut Adrian, hingga saat ini belum terdapat UMKM peminjam di Investree yang terdampak oleh Covid-19. Hal tersebut menyebabkan tidak adanya perubahan portofolio pembiayaan yang signifikan di perseroan.

Meskipun demikian, dia menjelaskan bahwa dalam situasi saat ini banyak UMKM yang berjuang untuk mempertahankan bisnisnya, khususnya dalam mempertahankan arus kas. Adrian menilai bahwa UMKM perlu mendapatkan dukugan kemudahan akses pembiayaan selama masa krisis pandemi ini.

"Kami juga mendukung kemudahan akses pembiayaan selama krisis Covid-19, terutama bagi UMKM yang memiliki hubungan erat dengan industri kesehatan yang paling diperlukan saat ini, seperti memproduksi alat pelindung diri [APD] atau melakukan jasa antar kebutuhan medis," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper