Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maret 2020 Kredit Bermasalah Bank Naik, Sektor Ini Pendorongnya

Pada kuartal I/2020, rasio NPL perbankan terpantau berada di angka 2,77 persen. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan dengan realisasi akhir 2019 yang sebesar 2,30 persen
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan kata sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 dan Arahan Presiden RI di Jakarta, Jumat (11/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan kata sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 dan Arahan Presiden RI di Jakarta, Jumat (11/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) berdampak pada peningkatan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) perbankan.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan pada kuartal I/2020, rasio NPL perbankan terpantau berada di angka 2,77 persen. Angka ini sedikit meningkat dibandingkan dengan realisasi akhir 2019 yang sebesar 2,30 persen.

Walaupun terjadi kenaikan, Wimboh menyatakan level rasio NPL bank pada kuartal I/2020 masih terjaga karena di bawah treshold sebesar 5 persen. Adapun, kenaikan NPL ini didorong oleh beberapa sektor yang terdampak pandemi.

"Pendorong NPL, yaitu sektor transportasi, industri pengolahan, perdagangan, dan rumah tangga," ujarnya dalam konferensi pers KSSK secara live streaming, Senin (11/5/2020).

Di tengah penyebaran virus corona, OJK juga menyebutkan tingkat rasio kecukupan permodalan perbankan (capital adequacy ratio/NPL) masih cukup tinggi, yaitu sebesar 21,77 persen, walaupun juga menurun dibandingkan dengan Desember 2019 yang sebesar 23,31 persen.

Penyaluran kredit bank terpantau tumbuh 7,95 persen secara tahunan pada Maret 2020, meningkat dari Desember 2019 yang sebesar 6,08 persen. Pertumbuhan kredit bank pada kuartal I/2020 didorong oleh permintaan kredit valas.

"Dana pihak ketiga tumbuh 9,54 persen yoy, pada Desember 2019 DPK hanya tumbuh 6,54 persen," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper