Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Covid-19, Bagaimana Peluang Pembiayaan Sektor Ekonomi Kreatif?

Kendati industri kreatif menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak pandemi Covid-19, terutama dengan adanya pembatasan mobilitas orang dan barang, sektor ini dinilai masih memiliki peluang yang dapat ditangkap oleh industri perbankan. 
Para Cosplayer berpose pada ajang kreatif re:On Comics Convention di Depok, Jawa Barat, Sabtu (25/4). Event ini menjadi bukti kepada dunia bahwa komik Indonesia punya semangat tinggi untuk bangkit dan menjadi tuan rumah industri kreatif di negeri sendiri. /Bisnis-Nurul Hidayat
Para Cosplayer berpose pada ajang kreatif re:On Comics Convention di Depok, Jawa Barat, Sabtu (25/4). Event ini menjadi bukti kepada dunia bahwa komik Indonesia punya semangat tinggi untuk bangkit dan menjadi tuan rumah industri kreatif di negeri sendiri. /Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati industri kreatif menjadi salah satu sektor ekonomi yang paling terdampak pandemi Covid-19, terutama dengan adanya pembatasan mobilitas orang dan barang, sektor ini dinilai masih memiliki peluang yang dapat ditangkap oleh industri perbankan. 

Menurut Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah kondisi ini kemudian membuat perbankan selektif dalam menyalurkan pembiayaan untuk sektor ekonomi kreatif, khususnya pada sektor pariwisata dan turunannya.

Pasalnya, omzet dari industri kreatif UMKM di tengah pandemi sangat jauh menurun yang kemudian mempengaruhi kelancaran kredit perbankan di sektor atau industri ini.

“Ekonomi kreatif umumnya banyak berhubungan dengan pariwisata, termasuk industri oleh-oleh dan juga barang-barang kerajinan. Kita pahami semua industri turunan pariwisata sangat terpukul oleh terjadinya wabah,” katanya kepada Bisnis, Kamis (28/5/2020).

Di samping itu, sektor lainnya yang paling terdampak negatif menurut Piter adalah industri film. Banyak kegiatan pembuatan film yang terpaksa ditunda, baik oleh pembatasan aktivitas shooting maupun dengan pertimbangan pasar.

“Sekarang pun tidak ada orang yang mau pergi ke bioskop. Di sisi lain, pembatasan ini saya kira menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang bergerak di industri film,” ujarnya.

Piter beranggapan, kreativitas dan inovasi dari sisi konten maupun produksi, akan menjadi penentu siapa yang akan bertahan dan menjadi pemenang di industri film selama dan pasca-wabah.

“Namun, kita apresiasi pemerintah dan OJK cepat merespons dengan kebijakan kemudahan restrukturisasi yang juga kemudian didukung dengan subsidi bunga untuk kredit UMKM dari pemerintah,” tutur Piter.

Sementara itu, Piter mengatakan tidak semua sektor ekonomi kreatif terdampak negatif, tetapi banyak juga yang justru mendapatkan peluang di tengah pandemi ini, misalnya adalah sektor yang bisa memanfaatkan teknologi.

Misalnya, sektor ekonomi kreatif yang bergerak di industri teknologi informasi dan komunikasi, termasuk startup yang bisa menjadi solusi mempertemukan supply dan demand di tengah wabah.

“Ada juga peluang bagi ekraf di bidang hiburan, seperti film dan musik, yang tidak bisa lepas dari teknologi informasi. Semua harus secara online atau daring,” jelas Piter.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Ritel & Jaringan BNI Syariah Iwan Abdi mengatakan industri kreatif merupakan ceruk pasar yang berpotensi untuk diberikan akses pembiayaan, meski saat ini belum banyak yang mendapatkan akses pembiayaan.

Iwan menuturkan, komitmen perseroan dalam mendukung ekonomi kreatif cukup kuat. Perseroan bekerja sama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), sebelum bergabung dengan Kementerian Pariwisata, menggelar program Dirham secara rutin hingga 2019 lalu.

Menurutnya, program tersebut sangat efektif dalam menghimpun pelaku ekonomi kreatif di daerah-daerah, yang kemudian dikompetisikan, dan yang menang diberikan akses pembiayaan oleh BNI Syariah.

“Karena ada reorganisasi di bekraf tahun ini, saat ini kami masih dalam tahap penjajakan untuk melanjutkan kembali [program Dirham],” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper