Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos BI Ungkap 'Rahasia' Keperkasaan Rupiah hingga Tembus di Bawah Rp14.000

Penguatan nilai tukar rupiah disebabkan oleh posisi rupiah yang masih di bawah nilai fundamental atau undervalue dan sejumlah faktor lainnya, termasuk inflasi, risiko premi dan defisit transaksi berjalan yang rendah.
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkap beberapa faktor yang membuat nilai tukar rupiah menguat hingga tembus di bawah level Rp14.000 per dolar AS.

Menurutnya, nilai tukar rupiah saat ini masih di bawah nilai fundamental atau undervalue dan masih berpotensi menguat.

"Kenapa undervalue? Inflasi kita rendah. defisit transaksi berjalan rendah, perbedaan suku bunga dalam dan luar negeri [yield], dan premi risiko sudah turun meski belum ke posisi sebelum wabah Covid-19," katanya saat konferensi pers virtual, Jumat (5/6/2020).

Dia mengatakan tingkat suku bunga surat berharga negara (SBN) saat ini 7,06 persen. Sementara itu, tingkat suku bunga surat berharga milik pemerintah AS [US Treasury Bond] hanya 0,8 persen.

Dengan demikian, perbedaan suku bunga atau interest rate differentiate saat ini berkisar 6,2 persen.

"Ini membuktikan tingkat imbal hasil aset keuangan RI, khususnya SBN masih tinggi," jelasnya.

Selain itu, Perry optimistis nilai tukar rupiah berpotensi menguat seiring meningkatnya indikator premi risiko (credit default swap/CDS). Saat ini, CDS Indonesia berada di posisi 126.

Dia mengatakan realisasi tersebut sudah turun dari level tertinggi pada masa pandemi Covid-19 yang sempat mencapai 245.

"Namun, level 126 dibandingkan dengan tingkat sebelum Covid-19 yaitu 66-68. Premi risiko pasca Covid insyaAllah lebih rendah 126 sehingga dapat mendukung penguatan nilai tukar rupiah," ujar Perry.

Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 217 poin atau 1,54 persen ke level Rp13.877 per dolar AS pada akhir perdagangan pada Jumat (5/6/2020) pukul 14.59 WIB.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,07 persen atau 0,064 poin ke level 96,613 pada pukul 14.55 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper