Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Covid-19 Belum Rampung, BFI Finance Tak Agresif Kucurkan Kredit Baru

Sejak pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia, BFI Finance mulai mengurangi risiko timbulnya kredit macet dengan mengetatkan persyaratan pembiayaan.
Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk Sudjono (kanan)  didampingi Direktur Pemasaran Sutadi memberikan penjelasan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (14/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Keuangan PT BFI Finance Indonesia Tbk Sudjono (kanan) didampingi Direktur Pemasaran Sutadi memberikan penjelasan saat berkunjung ke kantor redaksi Bisnis Indonesia, di Jakarta, Senin (14/1/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT BFI Finance Tbk. menyatakan meski saat ini sejumlah daerah mulai menerapkan kebijakan new normal dan masa transisi di Ibu Kota, pihaknya belum akan menggalakkan pembiayaan baru kepada masyarakat.

Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan BFI Finance Sudjono menjelaskan operasional pihaknya akan tetap sama seperti saat kebijakan bekerja dari rumah.

"Operasional kami masih sama tidak full seluruh karyawan masuk kantor, masih bergiliran sampai pandemi terkendali. Untuk pembiayaan baru masih belum akan digalakkan," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (11/6/2020).

Dari data perseroan, sampai akhir kuartal I/2020 lalu pihaknya telah mengucurkan pembiayaan baru senilai Rp4 triliun, atau masih tumbuh 20,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai Rp3,4 triliun.

Namun, sejak pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia pada Maret lalu, BFI Finance mulai mengurangi risiko timbulnya kredit macet dengan mengetatkan persyaratan pembiayaan.

Dampaknya pada nilai kredit yang dikucurkan sepanjang Maret, hanya mencapai Rp1 triliun, atau mengalami penurunan dari dua bulan pertama Januari-Februari yang menyentuh posisi Rp3 triliun.

Selanjutnya, selama periode April-Mei lalu, BFI Finance sudah memutuskan untuk tidak lagi fokus pada pembiayaan baru dan pertumbuhan kinerja selama pandemi Covid-19.

Ditambah pula kesibukan pihaknya melakukan pemeriksaan kelengkapan administrasi nasabah yang mengajukan keringanan kredit, yang jumlah permintaannya mencapai 55.000 kontrak sampai akhir Mei 2020 lalu.

Padahal biasanya pada periode itu terjadi pertumbuhan permintaan pembiayaan karena adanya momen Ramadan serta Lebaran.

BFI Finance mencatat pada tahun sebelumnya selama momen tersebut permintaan pembiayaan sepeda motor mengalami pertumbuhan sebesar 15 persen sampai 20 persen dari kondisi normal. "Namun, tahun ini tidak ada demand itu karena dampak Covid-19," ujarnya.

Untuk laporan kinerja dua bulan terakhir yakni April-Mei, pihaknya akan merekapitulasi sampai akhir kuartal II dan laporan tersebut dipublikasikan pada Juli mendatang.

Tidak hanya pada pembiayaan sepeda motor, produk pembiayaan lainnya yaitu alat berat ikut terdampak pelemahan. Perseroan mencatat kinerja pembiayaan alat berat jatuh sebesar 25 persen di kuartal pertama tahun ini bila dibandingkan posisi sama tahun lalu.

"Secara penyaluran memang turun 25 persen tapi secara aset produktif masih naik 3 persen. Kami akan fokus me-manage aset yang sudah dibiayai dan belum fokus pembiayaan baru termasuk ke alat berat," ujarnya.

Adapun, jumlah nasabah eksisting BFI Finance saat ini sebanyak 600.000 nasabah, dengan jumlah permintaan keringanan kredit sebesar 55.000 kontrak dan yang telah disetujui mencapai 30.000 kontrak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Arif Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper