Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BCA: Pengajuan Restrukturisasi Paling Besar Dari Segmen Konsumer

Direktur Kredit dan Legal BCA Subur Tan memerinci hingga Mei 2020 sudah ada sebanyak 92.771 debitur yang mengajukan restrukturisasi ke BCA dengan nilai baki debet Rp92.113 miliar atau 15,46% dari total baki debet.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk. mencatat pengajuan restrukturisasi terbesar berasal dari segmen konsumer yang jumlahnya mencapai 90.932 debitur.

Direktur Kredit dan Legal BCA Subur Tan memerinci hingga Mei 2020 sudah ada sebanyak 92.771 debitur yang mengajukan restrukturisasi ke BCA dengan nilai baki debet Rp92.113 miliar atau 15,46 persen dari total baki debet.

Dari jumlah tersebut, pengajuan restrukturisasi terbesar berasal dari segmen konsumer yakni sebanyak 90.932 debitur dengan nilai baki debet Rp25.698 miliar. Posisi kedua yakni segmen kecil sebanyak 1.305 debitur dengan nilai baki debet Rp2.468 miliar.

Posisi ketiga, segmen menegah dengan jumlah 395 debitur dengan nilai baki debet Rp16.446 miliar. Terakhir, jumlahnya paling kecil yakni segmen korporasi sebanyak 139 debitur dengan nilai baki debet Rp47.483 miliar.

BCA pun memproyeksi hingga akhir tahun pengajuan restrukturisasi akan sebesar 20%-25% dari total baki debet.

"Meskipun kami sudah mencapai 70%-80% permohonan debitur yang mengajukan restrukturisasi, dan baru selesaikan 60% sampai 70%, sisanya masih akan berproses. Satu hal yang kita ingat bersama ini belum selesai," katanya, Kamis (18/6/2020).

Menurutnya, saat ini BCA dibantu oleh anak usaha yakni BCA Finance dan BCA Multi Finance, dalam pengelolaan restrukturisasi segmen consumer yang jumlahnya paling besar. Terlebih, pembiayaan yang diberikan pada segmen konsumer yakni kredit kendaraan bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan join financing dengan kedua anak usaha tersebut.

Selain itu, kedua anak usaha tersebut juga dinilai terbiasa dengan jumlah debitur besar sehingga proses restrukturisasi dapat dilakukan dengan cepat.

"Kita kerja cepat dan selesaikan dengan waktu cepat karena permohonan restrukturisasi datangnya seperti air bah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper