Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyehatan Bukopin, OJK: Utamakan Kepentingan Ekonomi Nasional

Masuknya Kookmin Bank sebagai pembeli siaga dan calon pemegang saham pengendali (PSP) Bukopin diharapkan menjadi kekuatan baru bagi perseroan.
Pengunjung gerai Slik menunggu panggilan petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Bisnis/Abdurachman
Pengunjung gerai Slik menunggu panggilan petugas Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan penyehatan PT Bank Bukopin Tbk. dari masalah likuditas tetap harus mengutamakan kepentingan ekonomi nasional.

Masuknya Kookmin Bank sebagai pembeli siaga dan calon pemegang saham pengendali (PSP) Bukopin diharapkan menjadi kekuatan baru bagi perseroan.

Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan otoritas akan mendukung setiap langkah perbankan untuk menjaga ekonomi nasional.

Apalagi sebagai bank terbesar nomor dua di Korea Selatan dan melantai di New York Stok Exhange, Kookmin dapat membawa bisnis baru untuk Bukopin sehingga diharapkan mampu mengembangkan pasar ekspor di Korea.

"Itu interest nasional yang harus dikedepankan, itu yang penting sebenarnya. Bukan masalah atau tidak masalah [investor asing menguasai bank nasional] yang penting kepentingan nasional yang dikedepankan," katanya, Kamis (2/7/2020).

Menurutnya, untuk setiap penyelamatan bank harus diselesaikan pemilik ataupun pemegang saham. Apalagi, pemegang saham eksisting telah menyepakati adanya penawaran umum terbatas (PUT) V.

"Itu dulu tahap yang harus diselesaikan karena PUT V harus dihargai karena ada kepentingan minoritas," katanya.

Soal kemungkinan masuknya bank milik negara dalam upaya penyehatan bank Bukopin, lanjutnya, tergantung keputusan pemerintah. Sebagai regulator, OJK hanya melihat investor-investor yang masuk melakukan penyehatan pada Bukopin.

Anto menegaskan OJK tidak akan ikut campur pada pihak-pihak yang akan melakukan investasi pada bank.

"Itu tergantung pemerintah, pemerintah punya kepentingan atau tidak, dari sisi kami dengan Kookmin ditetapkan pemegang saham pengendali itu merupakan kekuatan baru untuk Bukopin," katanya.

Hal senada disampaikan oleh Ekonom CORE Indonesia Piter Abdullah. Dia mengatakan mengenai permasalahan yang dihadapi Bukopin saat ini, solusi yang ditawarkan oleh bank asing tidak boleh dilewatkan untuk menjaga kesehatan bank.

Menurutnya, saat ini yang menjadi prioritas bukanlah masalah asing atau non-asing, tetapi keselamatan bank.

"Enggak boleh asing dan non-asing, tetapi persoalan menyelamatkan bank dulu, ini prioritas utama," kata Piter.

Piter juga menyampaikan industri perbankan harus dijaga karena peran yang sangat dominan dalam perekonomian nasional. Industri ini diibaratkan sebagai jantung dalam tubuh, sehingga harus dijaga jangan sampai sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper