Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Porsi Aset Unit Usaha Syariah Maybank Tembus 20 Persen, Apa Rahasianya?

Maybank Indonesia mengaplkasikan strategi Syariah First untuk mendorong literasi keuangan syariah. Dengan strategi yang telah diluncurkan sejak 2014 lalu, aset unit usaha syariah Maybank telah menyentuh level 20% dari total aset perseroan.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Maybank Indonesia, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang Maybank Indonesia, di Jakarta, Kamis (27/6/2019)./Bisnis-Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Maybank Indonesia Tbk. membeberkan cerita kesuksan pengembangan unit usaha syariah yang saat ini berkontribusi sekitar 20 persen dari total aset perseroan.

Maybank Indonesia mengaplkasikan strategi Syariah First untuk mendorong literasi keuangan syariah. Dengan strategi yang telah diluncurkan sejak 2014 lalu, aset unit usaha syariah Maybank telah menyentuh level 20 persen dari total aset perseroan.

Begitu juga dengan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan penyaluran pembiayaan unit usaha syariah yang memiliki prosi masing-masing sebesar 22,1 persen dan 22,4 persen dari total kinerja perseroan pada kuartal I/2020.

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan kesukesan perseroan mengembangkan unit usaha syariah karena berkecimpung di segmen korprasi. Strategi ini cukup berbeda dengan bank umum syariah lainnya yang mengembangkan bisnis dari segmen ritel. Maybank menilai jika pengembangan unit usaha syariah dimulai dari segmen ritel akan memakan waktu lama karena tidak memiliki jaringan seluas bank besar lainnya.

Pembiayaan pertama kali yang disalurkan unit usaha syariah Maybank terjadi pada 2014 silam dengan menyalurkan Rp1,5 triliun untuk Garuda Indonesia. Saat itu, Garuda Indonesia harus melakuakn pembiayaan haji temasuk sewa pesawat. Pembiayan ini pun menjadi transkasi terbesar Maybank di segmen korporasi.

Kemudian, di tahun yang sama, Maybank juga menyalurkan pembiayaan untuk Angkasa Pura yang tengah melakukan pembangunan infrastruktur. Nilai pembiayaan saat itu mencapai Rp2 triliun.

"Jadi 2014, ada dua transaksi total Rp3,5 triliun dan itu dua proyek. Ini pekerjaan rumah kita bersama dan ini kekuarangan kita bahwa selama ini persepsi perbankan syariah masih urus yang kecil-kecil," katanya dalam Maybank Shariah Thought Leaders Forum 2020, Kamis (2/7/2020).

Menurutnya, perbankan syariah selama ini memiliki kesan tidak mencari keuntungan melainkan lebih cenderung melakuakn kegiatan sosial seperti transaksi ritel di masyarakat. Padahal, dalam 10 tahun belakangan, banyak terjadi perubahan dari pembiayaan syariah.

"Kita bisa keluar dari jebakan small banking trend," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper