Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Wahidin Sebut Minta Bantuan Chairul Tanjung Hingga BNI Selamatkan Bank Banten (BEKS)

Gubernur Banten Wahidin Halim menyebutkan Bank Banten butuh modal sejak lama.
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id
Gedung Bank Banten/bankbanten.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Banten pernah meminta bantuan Bank Mega milik pengusaha Chairul Tanjung hingga Bank Negara Indonesia dalam upaya penyelematan PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk. (BEKS)

Gubernur Provinsi Banten Wahidin Halim menyebutkan upaya memasukkan Bank Mega ataupun Bank Negara Indonesia (BNI) disiapkan dengan skema aksi korporasi.

Upaya mencari investor telah dilakukan pemegang saham semenjak 2018. Berdasarkan perhitungan regulator, untuk kembali sehat, Bank Banten mebutuhkan suntikan likuiditas Rp2,9 triliun.

“Tapi ini [memasukkan Mega ataupun BNI) gagal,” kata Wahidin dalam rapat paripurna DPRD Banten, Sabtu (12/7/2020).

Wahidin tidak merinci penyebab kesepakatan korporasi itu gagal. Namun, kondisi itu membuat Bank Banten jatuh dalam pengawasan khusus karena tidak berkembang.

“Bank Banten perlu penambahan modal sejak lama. Sekarang kita tunggu audit,” katanya.

Wahidin menyebutkan setelah Bank Banten jatuh ke dalam kondisi pengawasan khusus, maka pihaknya meminta dukungan dari Presiden Joko Widodo untuk membantu menyelamatkan bank daerah itu.

“Kalau tidak, bank ini dihapus dan ditangani LPS (Lembaga Penjamin Simpanan),” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper