Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Keringanan Kredit BCA, Ini Sektor yang Paling Banyak Minta Restrukturisasi

BCA ikut memberikan keringanan kredit kepada nasabah yang terdampak pandemi, ada beberapa sektor yang mendominasi permintaan restrukturisasi.
Nasabah melakukan transaksi lewat mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Nasabah melakukan transaksi lewat mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di Tangerang Selatan, Banten, Sabtu (28/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. ikut memberikan keringanan kredit bagi para nasabahnya yang terdampak pandemi Covid-19. Sektor usaha kecil dan menengah (UKM) dan konsumer disebut paling banyak meminta restrukturisasi.

Wakil Presiden Direktur BCA Suwignyo Budiman mengatakan kedua sektor tersebut paling banyak meminta keringanan kredit karena paling terdampak penyebaran virus corona yang meluas saat ini.

"Daya beli menurun sehingga banyak yang kesulitan untuk mengangsur," ujarnya dalam online meeting, Senin (13/7/2020).

Kendati demikian, Suwignyo menyatakan permintaan kredit baru untuk segmen small medium enterprise (SME) dan konsumer tetapi ada.

Direktur BCA Subur Tan menambahkan untuk segmen korporasi hingga saat ini sekitar 23 persen dari total kredit yang diberikan, sedangkan untuk segmen komersial sebesar 17 persen dari total kredit.

Menurutnya, perseroan tetap waspada terkait dengan gelombang kedua restrukturisasi. "Kami pun meminta ke cabang-cabang atau wilayah untuk memonitor nasabah, apakah butuh restrukturisasi lagi atau tidak," katanya.

Di tengah masa pandemi, BCA tetap berkomitmen menyalurkan kredit kepada sektor riil untuk mendukung pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan dalam memberikan kredit, pihaknya tidak hanya terpaku pada salah satu sektor. Pasalnya, perlu didalami kondisi masing-masing debitur di tengah penyebaran virus corona.

"Kami tidak terpaku pada satu sektor, tergantung [kondisi] nasabah juga," ujarnya.

Jahja menyebutkan misalnya untuk debitur di sektor wisata, yang mayoritas tertekan karena pandemi, bukan berarti tidak akan dibantu sama sekali. BCA akan melihat kondisi debitur, seperti reputasi yang dimiliki dan apakah ada bisnis lain yang mendukung arus kas.

"Jadi, selain sektor, kondisi satu persatu nasabah [dilihat] apakah meyakinkan bisa diberikan kredit kembali," jelas Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper