Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pandemi Percepat Transformasi Ekonomi Digital Dalam Negeri

Walau tampak terpaksa, segala upaya penguatan infrastruktur digital sekaligus sosialisasi dinilai bisa dilakukan secara cepat dan komprehensif hanya dalam hitungan bulan.
Ilustrasi pembayaran menggunakan QR Code dengan ponsel pintar/Flickr
Ilustrasi pembayaran menggunakan QR Code dengan ponsel pintar/Flickr

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi virus corona tahun ini dianggap sebagai pendorong transformasi digital terefektif sepanjang sejarah perkembangan ekonomi digital nasional.

Staf khusus Menteri BUMN, yang juga menjabat sebagai Guru Besar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Mohamad Ikhsan, mengatakan munculnya pandemi pada tahun ini harus dipandang sebagai hal positif.

"Justru kalau terjadi pada 10 tahun lalu, ekonomi kita akan lumpuh parah. Namun, karena pandeminya muncul tahun ini banyak percepatan transformasi digital yang muncul dan mampu memberi kesempatan baru dalam pengembangan ekonomi nasional ke depan," katanya dalam acara Bincang LinkAja bertajuk Akselerasi Pembayaran Digital dalam Ekonomi Adaptasi Kebiasaan Baru, Rabu (15/7/2020).

Walau tampak terpaksa, segala upaya penguatan infrastruktur digital sekaligus sosialisasi dinilai bisa dilakukan secara cepat dan komprehensif hanya dalam hitungan bulan.

Hal ini pun berdampak baik pada pelaku teknologi finansial dan perbankan yang mendapat fee dari setiap transaksi, serta penghimpunan dana masyarakat berbiaya murah.

Dia melanjutkan meski respons transformasi terbaik tetap terjadi pada kelas masyarakat menengah atas, tetapi masyarakat kelas bawah tetap terimplementasi secara baik.

"Sosialisasi merupakan masalah yang sulit. Namun, masyarakat akan perlahan melakukan perubahan perilaku agar pendapatan tidak lagi bergantung pada kegiatan ekonomi yang membutuhkan kontak fisik tinggi, dan berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.

Chief Marketing Officer PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja Edward Kilian Suwignyo pun mengutarakan pendapatan yang serupa.

Dia menyebutkan selama tahun pertama operasionalnya perseroan pun fokus pada penyiapan ekosistem dan peningkatan penggunaan transaksi digital masyarakat.

Dia pun mengatakan LinkAja menerapkan MDR 0 persen sesuai dengan arahan Bank Indonesia untuk UMKM agar dapat mempercepat adopsi digital yang lebih cepat.

Adapun, dia memaparkan transaksi QR sedikit turun pada masa awal pandemi lantaran pembatasan kegiatan di luar rumah. Namun, transaksi mulai kembali membaik pada Juni dan Juli 2020.

"Sementara itu, pada transaksi pembayaran listrik, air, dan e-commerce, sudah mulai naik signifikan sejak awal pandemi, karena banyak masyarakat yang mulai sadar kemudahan pembayaran itu sudah ada sejak lama di telepon genggamnya," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper