Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Pinjaman Meningkat, KoinWorks Tetap Utamakan Kualitas Kredit

Bernard Arifin, Chief Operation Officer KoinWorks, menjelaskan bahwa terjadi peningkatan permintaan pinjaman hingga 30% setelah sejumlah sektor bisnis mulai kembali beroperasi di fase masa transisi new normal. 
Karyawan menunjukan aplikasi KoinWorks saat meluncurkan KoinP2P di Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Karyawan menunjukan aplikasi KoinWorks saat meluncurkan KoinP2P di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA - PT Lunaria Annua Teknologi (KoinWorks) mengakui permintaan pinjaman di platform Super Financial App miliknya mulai menggeliat lagi, terutama selepas adanya pelonggaran kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Bernard Arifin, Chief Operation Officer KoinWorks, menjelaskan bahwa terjadi peningkatan permintaan pinjaman hingga 30% setelah sejumlah sektor bisnis mulai kembali beroperasi di fase masa transisi new normal

"KoinWorks optimis dapat menjaga kinerja bisnis di semester II/2020, melihat saat ini sudah terjadi peningkatan permintaan pinjaman. Kami juga yakin dapat menjaga rate NPL [non-performing loan] kami yang saat ini berada di kisaran 1% dengan menyajikan pinjaman yang berkualitas di marketplace KoinWorks," ujarnya ketika dikonfirmasi Bisnis, Jumat (24/7/2020).

Data terakhir KoinWorks per April 2020 mengungkap bahwa persentase tingkat keberhasilan pengembalian pada hari ke-90 (TKB90) sebesar 95,89%, dengan total pinjaman sejak awal tahun mencapai Rp437,9 miliar dari 6.458 peminjam individu dan 587 peminjam institusional.

Sebelumnya, Bernard menjelaskan bahwa kenaikan permintaan peminjaman ikut ditopang dari sisi pinjaman produktif yang naik 15% (year-on-year/yoy) pada semester I/2020, dengan rata-rata pinjaman yang diajukan oleh usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di kisaran Rp200 juta hingga Rp300 juta.

Sektor 'penyelamat' permintaan pinjaman via KoinWorks masih terselamatkan sektor makanan-minuman (Mamin/F&B). Hal ini senada dengan portofolio KoinWorks di mana usaha mamin dan fashion mencapai 41,78% dari total portofolio peminjam. Sisanya, olahraga dan hobi sebesar 19,61%, serta handphone dan elektronik sebesar 11,50%.

"Kemarin kalau kita melihat banyak yang turun, tapi ternyata sektor F&B permintaan dan transaksinya tinggi selama pandemi, terutama produk makanan kemasan dan frozen food. Inilah kenapa kita harus tetap siap untuk masuk dan men-support mereka," ungkapnya.

Hal tersebut membuat kualitas pinjaman akan menjadi salah satu perhatian KoinWorks pada semester II/2020. Teknologi credit scoring yang makin baik lewat digital footprint, merupakan keniscayaan untuk mendanai para pelaku usaha, terutama UMKM di sektor-sektor potensial.

"Digital footprint yang saat ini KoinWorks manfaatkan dan kombinasikan dengan sistem penilaian kredit perbankan tradisional untuk mengefisiensikan proses dan menghasilkan kualitas pinjaman yang lebih terukur. Kita terus mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi dan bisnis di era adaptasi kebiasaan baru dengan menyesuaikan credit scoring system sehingga dapat menghasilkan pinjaman yang berkualitas," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper