Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saham BRI Syariah (BRIS) Melejit. Sentimen Merger Bank Syariah?

Sepanjang perdagangan hari ini, saham BRIS diperdagangkan di kisaran Rp478-Rp600 per saham.
Karyawan melayani nasabah di banking hall Kantor Pusat BRI Syariah di Jakarta, Senin (15/7/2019). Bisnis
Karyawan melayani nasabah di banking hall Kantor Pusat BRI Syariah di Jakarta, Senin (15/7/2019). Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Bank BRI Syariah Tbk. memimpin saham top gainers pada perdagangan hari ini (28/7/2020). Saham BRIS melejit 22,92 persen atau naik 110 poin ke level Rp590.

Saham BRIS telah ditransaksikan sebanyak 45.796 kali dengan nilai transaksi Rp416,94 miliar dan volume perdagangan 778,40 juta saham. Sepanjang perdagangan hari ini, saham BRIS diperdagangkan di kisaran Rp478-Rp600 per saham.

Dengan kenaikan harga saham itu, kapitalisasi pasar anak usaha BRI ini menjadi Rp5,73 triliun.

Terkait volatilitas efek, Corporate Secretary Bank BRI Syariah Mulyanto Rachmanto mengatakan secara umum perseroan senantiasa menjalankan strategi bisnis dan operasional, dan terus meningkatkan kinerja agar dapat menjadi bank syariah modern terkemuka dengan ragam layanan finansial.

Sebagai perusahaan tercatat, perseroan akan tetap mematuhi ketentuan peraturan pasar modal Indonesia mengenai keterbukaan informasi.

"Kami tidak memberikan komentar terhadap informasi yang berada di luar pengetahuan atau kendali kami. Kami juga tidak dalam kapasitas untuk memberikan penjelasan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pemegang saham kami," terangnya dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke BEI pada 20 Juli 2020.

Dia menambahkan, manajemen perseroan secara berkala meninjau strategi bisnis dan mengambil keputusan dengan memeprhatikan kepentingan terbaik bagi para pemangku kepentingan.

"Kami terbuka dengan peluang bisnis yang tentunya melibatkan perluasan bisnis atau alternatif aksi korporasi lainnya yang menawarkan potensi menjanjikan untuk pertumbuhan perseroan," imbuhnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, harga saham BRIS mulai melesat tidak lama setelah Menteri BUMN Erick Thohir menyapaikan rencana merger bank syariah milik BUMN. Pada 2 Juli 2020, Erick mengatakan rencana merger bank syariah milik BUMN diharapkan rampung pada Februari 2020.

Dalam sebulan terakhir, saham BRIS telah melesat 91,56 persen. Bahkan, saham BRI sudah naik 201,02 persen dalam tiga bulan terakhir.

Sebelumnya, CEO Grup Syailendra Asia sekaligus praktisi ekonomi syariah, Salina Nordin, mengatakan rencana merger bank syariah BUMN akan memberikan dampak yang sangat besar bagi sektor keuangan syariah di Indonesia, khususnya perbankan syariah.

Menurutnya, jika merger bank syariah BUMN dilakukan, Indonesia akan memiliki entitas bank syariah sebesar Dubai Islamic Bank di Uni Emirat Arab, yang mampu bersaing dengan bank konvensional dengan lini bisnis multi dimensi. Namun, dia mengingatkan bank syariah harus bersih dan transparan agar bisa bersaing.

Dia menilai merger bank syariah BUMN adalah langkah positif dalam memperkuat sinergi dan bisa memberikan pelayanan yang lebih bersih dan produk yang lebih menarik. Bank syariah harusnya lebih kuat, transparan dan bersih.

"Bank syariah di global seperti Dubai Islamic Bank, nasabahnya sangat besar dari kalangan nonmuslim. Ini menunjukkan bahwa bank itu bersih, transparan dan sangat kompetitif dalam bersaing dengan bank konvensional," katanya dalam keterangan resmi, Selasa (28/7/2020).

Jika dibandingkan perbankan konvensional, market share perbankan syariah saat ini masih sekitar 6 persen. Pembiayaan atau kredit sebesar 6,38 persen, dana pihak ketiga atau dana masyarakat yang berhasil dihimpun sekitar 6,7 persen.

Dari sisi aset, total aset seluruh bank syariah itu sebesar Rp537 triliun, sedangkan total aset perbankan konvensional mencapai Rp8.402 triliun. Namun, ada peluang bagi perbankan syariah untuk terus tumbuh, apalagi dari sisi pertumbuhan aset perbankan syariah selalu dua digit tiap tahunnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper