Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2020, Laba Bank Mestika (BBMD) Tergerus 48,01 Persen

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), perolehan itu turun dari Rp154,98 miliar.pada periode yang sama tahun 2019.
Logo baru PT Bank Mestika/Bisnis.com-Novitasari Simamora
Logo baru PT Bank Mestika/Bisnis.com-Novitasari Simamora

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mestika Dharma Tbk. membukukan laba bersih tahun berjalan konsolidasian hingga 30 Juni 2020 mencapai Rp80,48 Miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), perolehan itu turun 48,07 persen dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun 2019 senilai Rp154,98 miliar.

Pendapatan bunga bersih masih tumbuh 10,17 persen menjadi Rp394,89 miliar. Namun, beban operasional selain bunga bersih membengkak dari Rp150,09 miliar per 30 Juni 2019 menjadi Rp294,77 miliar per 30 Juni 2020. Dari situ, laba operasional turun dari Rp208,35 miliar pada semester I/2019 menjadi Rp100,12 miliar pada semester I/2020

Penyaluran kredit perseroan mencapai Rp7,34 triliun atau turun 0,94 persen secara tahunan. Adapun, dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp9,38 triliun atau tumbuh 12,82 persen secara tahunan.

Corporate Secretary Bank Mestika Suharto menyampaikan seluruh industri terkena imbas pandemi Covid-19. Begitu pula perseroan yang juga terkena imbasnya, meski tidak terlalu besar. Hal ini dibuktikan dengan restrukturisasi kredit yang tidak terlalu besar yaitu sekitar 90 debitur dengan total kredit Rp200 miliar.

"Hanya 5 persen debitur yang terkena imbas Covid-19. Saya melihat debitur ini sudah lebih dari 15 tahun, rata-rata sudah generasi kedua dan usahanya turun temurun. Mereka memiliki historis yang bagus dengan Bank Mestika, sehingga mereka tetap bertahan," katanya, dikutip Minggu (2/8/2020).

Penyaluran kredit Bank Mestika pada tahun ini diperkirakan flat atau sama dengan tahun sebelumnya. Kalaupun bertumbuh, dia memperkirakan penyaluran kredit akan tumbuh tipis.

Pada 2019, perseroan mencapai penyaluran kredit senilai Rp7,79 triliun. "Kalau saat ini, bukan tidak mau ekspansi kredit, tetapi marketnya lebih slow down. Kalau DPK justru banyak masuk ke bank kami," imbuhnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper