Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Pandemi, Dua Faktor Ini Membuat FIF Group Tetap Mampu Cetak Untung

Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya menjelaskan bahwa setidaknya ada dua hal yang masih menopang kinerja FIF, yakni akibat penghasilan yang tetap naik dan hasil kinerja yang memuaskan pada kuartal I/2020.
Pekerja beraktifitas di dekat logo FIF Group, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pekerja beraktifitas di dekat logo FIF Group, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Kendati ikut terdampak pandemi Covid-19, PT Federal International Finance Group (FIF Group) masih bisa menjaga kinerja pada semester I/2020 sehingga masih mampu mencatatkan laba. 

Presiden Direktur FIF Group Margono Tanuwijaya menjelaskan bahwa setidaknya ada dua hal yang masih menopang kinerja FIF, yakni akibat penghasilan yang tetap naik dan hasil kinerja yang memuaskan pada kuartal I/2020.

"Kalau semester I/2020 memang tidak terlalu turun secara year on year, karena tiga bulan pertama masih bagus dan penurunan baru mulai terasa terjadi di kuartal II/2020," ungkapnya kepada Bisnis, Senin (3/7/2020).

Sebelumnya, laba bersih kuartal I/2020 perusahaan pembiayaan yang fokus di pangsa kendaraan roda dua ini tercatat tumbuh sebesar 11,41% (year-on-year/yoy), yakni Rp673,43 miliar dari sebelumnya sebesar Rp604,4 miliar pada kuartal I/2019.

Penopangnya berasal dari tumbuhnya penghasilan, yaitu mencapai Rp2,66 triliun, naik sebesar 11,29% (yoy) dibandingkan periode sama sebelumnya yang mencapai Rp2,39 triliun.

Sementara itu, dalam laporan keuangan semester I/2020, laba bersih anak usaha dari divisi layanan jasa keuangan PT. Astra International Tbk ini memang tercatat turun 25,3% (yoy) dari Rp1,23 triliun pada 2019 menjadi Rp917 miliar pada 2020.

Namun, FIF Group masih meraih penghasilan Rp5,18 triliun pada semester I/2020, meningkat 5,6% (yoy) dari penghasilan Rp4,91 triliun di periode sama tahun sebelumnya.

Penurunan laba ini bersumber dari jumlah beban yang meningkat dari Rp3,27 triliun pada semester I/2019 menjadi Rp3,98 triliun pada 2020, dengan komposisi terbesar disumbang komponen penyisihan kerugian penurunan nilai pembiayaan konsumen yang pada 2019 hanya Rp464 miliar melonjak hingga Rp1,3 triliun pada 2020.

Jumlah aset perseroan mencapai Rp35,29 triliun hingga periode 30 Juni 2020 turun tipis dari jumlah aset Rp35,72 triliun hingga periode 31 Desember 2019.

Adapun dilihat dari arus kas kegiatan operasional, komponen pembayaran kepada penyalur kendaraan turun dari 2019 yang sebesar Rp17,2 triliun menjadi hanya Rp14,7 triliun pada 2020. Sedangkan pembayaran pembiayaan bersama without resource justru naik dari Rp4,28 triliun pada 2019 menjadi Rp5,29 triliun pada 2020.

Margono menjelaskan untuk mendongkrak kinerja hingga akhir periode 2020, strategi FIF ke depan dalam menjalankan bisnisnya masih akan lebih selektif dalam memberikan pembiayaan.

"Serta lebih efektif lagi di dalam melakukan aktivitas marketing dan sales, serta mengembangkan proses administrasi kredit yang prosesnya menuju ranah digital," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper