Bisnis.com, JAKARTA — Ibarat kendaraan bermotor, sejak diakuisisi bankir kawakan Jerry Ng dan pengusaha Patrick Sugito Walujo pada pengujung 2019, PT Bank Jago Tbk. terus menerus mengisi tangki bensinnya. Tenaga untuk berpacu kencang pada paruh kedua 2020, memang perlu dipersiapkan dengan sangat matang.
“Semester I/2020, kami fokus melakukan persiapan. Dalam waktu dekat, kami akan meluncurkan produk pertama kami,” ujar Direktur Utama Kharim Siregar dalam paparan publik, Rabu (26/8/2020).
Emiten bank swasta dengan kode saham ARTO ini sebenarnya sudah mengambil mitigasi dengan melakukan penambahan modal melalui penerbitan saham baru (rights issue) pada April 2020.
Sayangnya, kondisi finansial Bank Jago masih tampak mengkhawatirkan. Hingga semester I/2020, rugi bersih perusahaan yang dulunya bernama Bank Artos Indonesia ini melonjak jadi Rp50,91 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya, yang masih sebesar Rp14,16 miliar.
Kharim menjelaskan posisi rugi ini masuk akal karena pihaknya tengah mematangkan persiapan launching produk yang disebutkan tadi. Seperti diketahui, sekarang, emiten berkode saham ARTO tersebut bukan lagi bank yang 'adem ayem' tanpa gebrakan dan sudah fokus dalam pengembangan perbankan digital.
“Hal ini tentu berimplikasi pada peningkatan biaya operasional, karena perusahaan berinvestasi di teknologi serta merekrut tenaga kerja yang relevan,” sambungnya.