Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sektor Otomotif Mulai Bangkit, Asuransi Astra: Jadi Angin Segar

Sebagai gambaran, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat adanya tanda kebangkitan sektor otomotif sejak menutup semester I/2020.
Karyawan melayani pelanggan Garda Center Asuransi Astra di sela-sela pembukaan gerai barunya, di Mall of Serang, Banten, Jumat (3/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan melayani pelanggan Garda Center Asuransi Astra di sela-sela pembukaan gerai barunya, di Mall of Serang, Banten, Jumat (3/5/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) menyambut baik pertumbuhan penjualan kendaraan, yang menjadi titik balik bangkitnya sektor otomotif selepas pandemi Covid-19.

SVP Communication, Event, & Service Management Asuransi Astra, L. Iwan Pranoto menjelaskan bahwa asuransi memang merupakan industri pendukung sektor tertentu.

Oleh sebab itu, pertumbuhan sektor otomotif yang notabene menjadi tumpuan utama Asuransi Astra, jelas menjadi angin segar bagi perusahaan.

"Terutama asuransi umum, sebetulnya merupakan industri pendukung. Jadi jika industri yang didukung seperti pertambangan, pengangkutan, otomotif bergerak positif, maka kita optimistis industri asuransi umum akan ikut terdorong ke arah yang lebih baik," jelasnya kepada Bisnis, Senin (31/8/2020).

Sebagai gambaran, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat adanya angin segar kebangkitan sektor otomotif sejak menutup Semester I/2020.

Apabila pada Mei 2020 hanya ada 3.551 unit mobil yang terjual di Indonesia, pada Juni 2020 naik menjadi 12.623 unit, diteruskan pada Juli 2020 yang meningkat dua kali lipat menjadi 25.283 unit.

Kabar ini tentunya positif, kendati masih jauh jika dibandingkan dengan pencapaian Juli 2019 sebanyak 89.254 unit, atau turun 71,6 persen (year-on-year/yoy).

Iwan berharap besar bahwa juga berimbas ke pertumbuhan industri asuransi umum, termasuk Asuransi Astra yang merupakan bagian dari PT Sedaya Multi Investama (Astra Financial) ini.

Sekadar informasi, menilik laman resmi Astra International Tbk. selaku induk usaha, Asuransi Astra tercatat mengalami penurunan laba bersih sebesar 4 persen menjadi Rp521 miliar disebabkan penurunan underwriting income.

"Seperti diketahui, komposisi Asuransi Astra, sekitar 50 persen ada di kendaraan bermotor, 30 persen di komersial dan 20 persen di kesehatan. Jadi semoga kita semua cepat bisa recovery," ungkapnya.

Terkini, Iwan mengungkap bahwa ke depan, menyesuaikan dan beradaptasi dengan kondisi baru adalah kunci, dalam menghadapi mulai bergeraknya roda perekonomian yang tetap mengedepankan protokol kesehatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper