Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lampaui Kinerja Industri, Ini Strategi Bank Jateng Pacu Kredit di Masa Pandemi

Per Juli 2020, Bank Jateng mencatat kredit yang diberikan sebesar Rp48,78 triliun. Jumlah ini tumbuh 6,13% dari posisi Juli 2019 sebesar Rp44,08 triliun. Pertumbuhan ini melampaui pertumbuhan industri perbankan sebesar 1,53% secara year on year (yoy). 
Bank Jateng/Istimewa
Bank Jateng/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) mampu mendorong pertumbuhan kredit dibandingkan dengan bank yang lain.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan posisi Juli 2020, Bank Jateng mencatat kredit yang diberikan sebesar Rp48,78 triliun. Jumlah ini tumbuh 6,13% dari posisi Juli 2019 sebesar Rp44,08 triliun. Pertumbuhan ini melampaui pertumbuhan industri perbankan sebesar 1,53% secara year on year (yoy). 

Direktur Bisnis Ritel dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng Hanawijaya menyampaikan pada masa pandemi perseroan fokus menyalurkan kredit konsumtif kepada pegawai pemerintah maupun BUMD dan BUMN, serta kredit produktif untuk segmen KUR.

Guna mengantisipasi kualitas kredit yang baik, perseroan mengambil kebijakan untuk mengendalikan semua jenis kredit kecuali kredit pegawai dan kredit usaha rakyat (KUR) selama dua bulan yaitu April dan Mei. 

"Di luar kredit pegawai dan KUR harus mendapatkan izin khusus dari direksi," terangnya, Senin (31/8/2020).

Hanawijaya menjelaskan kredit produktif mampu ekspansi dengan baik pada masa pandemi didorong oleh KUR sebanyak Rp2,3 triliun. Bank Jateng mendapatkan kuota terbanyak di antara Bank BPD se-Indonesia.

Sampai dengan 27 Agustus 2020, dari kuota tersebut telah tersalurkan Rp1,62 triliun. Adapun, sisa kuota sebanyak Rp684 miliar diperkirakan terserap pada awal November 2020.

Lebih lanjut, Bank Jateng memberikan stimulus dengan bunga khusus untuk ekspansi kredit konsumtif. Stimulus itu agar meringankan debitur pegawai, meningkatkan pembayaran, dan meningkatkan daya beli masyarakat secara umum.

Di samping itu, perseroan menerapkan strategi tepat dalam waktu pemberian kreditnya. Bank Jateng mulai tancap gas ketika pemerintah mulai memperbolehkan pembukaan toko, pasar, dan mal dengan protokol kesehatan.

"Di saat bank-bank lain wait and see, Bank Jateng justru mencuri start pada fase ke 2 sampai dengan saat ini. Ini berhasil meningkatkan pertumbuhan kredit di bandingkan bank lain," jelasnya.

Adapun, sektor-sektor yang tumbuh sejalan dengan pelaksanaan penyaluran dana PEN pada posisi 27 Agustus 2020 yaitu konsumtif, perdagangan besar dan kecil, industri pengolahan. Selanjutnya, pertanian, perburuan, dan kehutanan. Begitu pula, sektor konstruksi, perikanan, pendidikan, dan kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper