Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PMI Menguat, OJK Proyeksi Kredit Manufaktur Naik Semester II/2020

Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ryan Kiryanto mengatakan besaran PMI tersebut mengindikasikan pada enam bulan ke depan perusahaan manufaktur di Indonesia akan meningkatkan kapasitas produksi.
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi penyaluran kredit ke sektor manufaktur akan meningkat signifikan pada semester kedua tahun ini setelah melihat angka Indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus yang berada pada level 50,8.

Staf Ahli Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ryan Kiryanto mengatakan besaran PMI tersebut mengindikasikan pada enam bulan ke depan perusahaan manufaktur di Indonesia akan meningkatkan kapasitas produksi. Padahal, PMI pada Juli 2020 masih berada di bawah itu yakni 46,9 yang mengindikasikan produksi industri masih rendah.

Sejak bulan lalu, lanjutnya, industri manufaktur telah melakukan belanja raw material. Kapasitas indsustri manufaktur pun diyakini akan meningkat.

Adapun realisasi penyaluran kredit sektor manufaktur atau industri pengolahan berada pada level 1,66% per Juli 2020. Realiasi tersebut meningkat dari posisi Juni 2020 dengan pertumbuhan kredit industri pengolahan berada pada level 1,23%.

"Angka di atas 50 [PMI] berikan sinyal positif permintaan kredit semester keuda, kuartal III dan kuartal IV pasti akan naik," katanya dalam live streaming keterangan pers OJK, Rabu (2/9/2020).

Sementara itu, pertumbuhan sektor pertambangan telah terlebih dahulu terlihat menggeliat dengan pertumbuhan per Juli 2020 adalah sebesar 11,29%. Realisasi ini lebih tinggi dari posisi Juni 2020 yang sebesar 7,69%.

Kredit sektor konstruksi tercatat meningkat 3,08% per Juli 2020. Realisasinya justru lebih rendah dari posisi Juni 2020 yang sebesar 4,41%.

Dari segi jenis penggunaan kredit, kredit investasi tumbuh cukup menggemberikan per Juli 2020 yakni sebesar 5,92%. Diikuti sektor konusmi yang tumbuh 1,45%, dan kredit modal kerja yang terkoreksi 0,86%.

Secara keseluruhan, pertumbuhan kredit per Juli 2020 adalah sebesar 1,53% atau meningkat dari posisi Juni 2020 yang sebesar 1,49%.

"Kredit Juli 2020 yang masih positif dibandingakn Juli tahun lalu yang saat itu ekonomi masih sehat dan sekarang dalam kondisi belum sehat sepenuhnya dan kredit bisa kucur positif itu membanggakan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper