Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pasar Bank Syariah Belum Naik Signifikan, Ini Tantangannya

Ketua Umum Asbisindo Toni EB Subari mengatakan perbankan syariah di Indonesia terus berkembang. Hal ini tercermin dari persentase pertumbuhan perbankan syariah, baik dari aset, pembiayaan, maupun DPK, lebih tinggi dari perbankan konvensional maupun perbankan nasional.
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa
Logo Bank Syariah milik BUMN/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perbankan syariah masih menghadapi tantangan tingkat literasi masyarakat yang rendah di tengah upaya mendorong pertumbuhan industri tersebut.

Ketua Umum Asbisindo Toni EB Subari mengatakan perbankan syariah di Indonesia terus berkembang. Hal ini tercermin dari persentase pertumbuhan perbankan syariah, baik dari aset, pembiayaan, maupun DPK, lebih tinggi dari perbankan konvensional maupun perbankan nasional.

Selain itu, beberapa bank syariah telah mampu masuk dalam jajaran 20 besar bank umum nasional, baik dari sisi aset, pembiayaan, tabungan, maupun dana pihak ketiga.

Market share perbankan syariah juga terus menunjukkan peningkatan kendati tidak terlalu signifikan, yakni dari sebesar 5,78% pada 2017 menjadi 6,18% pada Juni 2020. Meski begitu, perbankan syariah menghadapi tantangan rendahnya tingkat literasi dan inklusi bank syariah.

Toni menyebutkan indeks literasi bank syariah sebesar 8,11%, sedangkan indeks inklusi sebesar 11,06%. Sementara itu, indeks literasi bank nasional sebesar 29,66%, sedangkan indeks inklusi 67,82%.

"Ini menjadi tantangan tersendiri, apalagi bank syariah yang baru lahir 1992. Sementara bank konvensional sudah jauh lebih dulu ada," katanya dalam diskusi daring, Kamis (3/9/2020).

Menurutnya, optimalisasi teknologi digital menjadi suatu keharusan. Apalagi di tengah pandemai Covid-19, teknologi digital menjadi channel utama untuk nasabah bertransaksi.

Selain itu, perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selanjutnya, dukungan pemerintah menjadi penting untuk mengoptimalkan potensi pasar yang besar.

Menurutnya, sejauh ini dukungan pemerintah berupa regulasi maupun kebijakan sudah cukup memadai untuk mendukung pertumbuhan perbankan syariah. Namun, perlu ada strategi anorganik guna percepatan pertumbuhan industri perbankan syariah.

"Kata kuncinya adalah masalah literasi. Semua pihak harus menjelaskan kepada masyarakat kompetitif dan manfaatnya [bank syariah]," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper