Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Lini Bisnis Asuransi Aneka Melambat, Ini Penyebabnya!

Pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat, termasuk untuk bepergian dan berwisata, menjadi salah satu penyebab terbesar kinerja lini bisnis asuransi aneka melambat pada kuartal II/2020.
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan berkomunikasi didekat logo beberapa perusahaan asuransi di kantor Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di Jakarta, Selasa (15/1/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Lini bisnis asuransi aneka mengalami perlambatan kinerja cukup signifikan akibat adanya pandemi Covid-19. Produk-produk yang menurun penjualannya di antaranya adalah asuransi perjalanan dan asuransi pembatalan acara, lantaran masyarakat membatasi mobilitasnya.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) per kuartal II/2020, asuransi aneka mencatatkan perolehan premi Rp1,59 triliun. Jumlah tersebut merosot hingga 25,15 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan kuartal II/2019 dengan perolehan premi Rp2,13 triliun.

Perolehan premi yang berkurang Rp534 miliar itu merupakan nominal penurunan ketiga terbesar setelah catatan kinerja asuransi kendaraan bermotor yang anjlok secara tahunan hingga Rp1,48 triliun dan asuransi properti yang merosot Rp1,19 triliun.

Pembayaran klaim asuransi aneka memang turut menurun, sejalan dengan kinerja preminya. Pada kuartal II/2020, klaim lini bisnis itu tercatat senilai Rp339 miliar, menurun tajam hingga 60,4 persen (yoy) dari pembayaran klaim pada kuartal II/2019 senilai Rp856 miliar.

Turunnya pembayaran klaim itu membuat rasio klaim lini bisnis asuransi aneka pada kuartal II/2020 hanya menjadi 21,2 persen, padahal pada kuartal II/2019 tercatat mencapai 40,2 persen. Meskipun begitu, penurunan preminya turut andil terhadap perlambatan kinerja asuransi umum secara keseluruhan.

Anggota Departemen Analisa AAUI Esti Handayani menjelaskan bahwa lini bisnis tersebut mencakup seluruh jenis produk asuransi yang tidak terkategorikan ke dalam 13 lini bisnis lainnya. Produk-produk asuransi itu pun turut terdampak kinerjanya oleh pandemi Covid-19.

Menurut Esti, asuransi perjalanan menjadi salah satu produk utama dari lini bisnis tersebut. Pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat, termasuk untuk bepergian dan berwisata, membuat bisnis itu sepi pembeli, seperti halnya kinerja penyedia jasa perjalanan.

"Sejak Covid-19 melanda, khususnya April 2020 ini, hampir semua perusahaan asuransi umum menghentikan penjualan asuransi perjalanan, jadi dominasinya cukup menurun," ujar Esti pada Jumat (4/9/2020).

Selain asuransi perjalanan, produk asuransi pembatalan pun turut terkena imbas serius. Tidak adanya penyelenggaraan acara membuat penjualan asuransi tersebut kurang bergairah, termasuk produk-produk lainnya dari lini asuransi aneka.

Asuransi aneka memang tidak mencatatkan kontribusi besar terhadap keseluruhan industri asuransi umum. AAUI mencatat bahwa pada kuartal II/2020, pangsa pasar lini bisnis itu hanya sebesar 4,2 persen, menurun dari posisi kuartal II/2019 sebesar 5,3 persen.

Meskipun pangsa pasarnya kecil secara nominal premi, produk-produk asuransi aneka dinilai penting untuk meningkatkan penetrasi dan literasi asuransi karena berkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat dalam banyak hal.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper