Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Hitungan Kebutuhan Dana Pendirian IFG Life, Reinkarnasi Jiwasraya

Kebutuhan dana untuk membangun IFG Life sangat bergantung kepada rencana restrukturisasi polis Jiwasraya.
Warga melintas di dekat logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta. Bisnis/Abdurahman
Warga melintas di dekat logo Asuransi Jiwasraya di Jakarta. Bisnis/Abdurahman

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi jiwa baru IFG Life akan menampung polis-polis hasil restrukturisasi dari PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Berapa biaya yang diperlukan holding asuransi dan penjaminan untuk membentuk perusahaan 'reinkarnasi' Jiwasraya itu?

Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) Robertus Billitea menjabarkan bahwa IFG Life merupakan perusahaan yang akan dibentuk oleh holding asuransi dan penjaminan sebagai bagian dari upaya penyelesaian kasus Jiwasraya. Awalnya perusahaan itu dinamai Nusantara Life tetapi berubah menjadi IFG Life.

Menurut Robertus, kebutuhan dana untuk membangun IFG Life sangat bergantung kepada rencana restrukturisasi polis Jiwasraya. Hal tersebut terjadi karena mandat utama perusahaan baru itu adalah untuk menampung liabilitas polis-polis hasil restrukturisasi dari Jiwasraya.

Terdapat tiga skenario pemindahan polis dari Jiwasraya ke IFG Life yang pernah dibahas oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Keuangan, manajemen Jiwasraya, dan Bahana (BPUI) sebagai induk holding. Pertama yakni pemindahan polis tanpa restrukturisasi.

Hingga 31 Juli 2020 Jiwasraya mencatatkan equity gap Rp50,9 triliun, sehingga jika tidak terdapat restrukturisasi seluruh beban ekuitas itu akan berpindah ke IFG Life. Selain itu, diperlukan biaya persiapan (setup) untuk IFG Life beroperasi untuk menerima portofolio Jiwasraya sebesar Rp510 miliar, sehingga total biaya dari skenario pertama ini Rp51,4 triliun.

Kedua, skenarionya yakni memberlakukan 100 persen restrukturisasi polis dengan haircut sekitar 20 persen, terdapat pengurangan manfaat bagi nasabah sekitar 25 persen. Dengan skenario ini, equity gap akan menjadi Rp33,5 triliun, sehingga jika ditambah dengan biaya setup kebutuhan dananya menjadi Rp34 triliun.

Ketiga, yakni skenario 100 persen restrukturisasi polis dengan haircut sekitar 40 persen, manfaat nasabah pun berkurang hingga 40 persen. Dalam skenario ini equity gap menjadi Rp24,2 triliun, sehingga jika dengan biaya setup kebutuhan dana pembentukan IFG Life menjadi Rp24,7 triliun.

"Dari pembahasan bersama Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan, dipilih skenario ketiga. Sumber dananya sebagian dari penanaman modal negara [PMN]," ujar Robertus pada Rabu (9/9/2020).

Direktur Bisnis Bahana Pantro Pander Silitonga menjelaskan bahwa setidaknya terdapat tiga sumber dana pembentukan IFG Life. Pertama yakni dari PMN untuk Bahana sebesar Rp20 triliun yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan.

Sumber dana lainnya berasal dari fundraising anak-anak perusahaan dari Bahana atau anggota holding asuransi dan penjaminan, yang terdiri dari PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), dan PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo). Dana sebesar Rp4,7 triliun diproyeksikan tersedia dari sumber ini.

"Ketiga, saat ini ada rencana divestasi Jiwasraya Putra yang estimasinya mencapai Rp2 triliun. Kalau sampai divestasi ini tidak terjadi, ada Rp2 triliun yang harus kami cari sumber dana lainnya," ujar Pantro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper