Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti Sabda Nabi, Jangan Takut Berinvestasi di Kala Pandemi

Di masa pandemi pengetahuan menyimpan dana teramat penting karena setiap insan harus mem memahami bahwa rezeki bukan seutuhnya milik individu sehingga perlu dikelola dengan baik. 
Anggota Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia Adiwarman Karim berbicara pada Manulife Syariah Talkshow & Bazaar 2017, di Jakarta, Rabu (24/5)./JIBI-Dedi Gunawan
Anggota Dewan Syariah Majelis Ulama Indonesia Adiwarman Karim berbicara pada Manulife Syariah Talkshow & Bazaar 2017, di Jakarta, Rabu (24/5)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA—Manajemen keuangan rumah tangga menjadi kian krusial di tengah pandemi ini. Padahal, mengatur keuangan menjadi salah satu hal yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ketua Dewan Pengawas Syariah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Adiwarman Azwar Karim mengatakan pandemi memang membawa ketidakpastian dan membuat berbagai rencana yang telah ada harus disusun ulang, ditunda, atau bahkan dibatalkan.

Tak hanya itu, di masa pagebluk ini banyak kegiatan usaha mengalami penurunan, ekonomi mengalami kontraksi, penghasilan turun, potensi PHK, bahkan ancaman kesehatan dan keselamatan jiwa.

Adiwarman mengatakan masa pandemi menjadi cobaan tersendiri, baik bagi para pemilik usaha maupun karyawan. 

“Seharusnya kita bisa menjadi lebih bijak dalam memahami dan merencanakan kehidupan, termasuk bijak dalam mengelola keuangan,” ujarnya dalam publikasi yang dikutip Bisnis, Selasa (15/9/2020).

Menurutnya, di masa pandemi pengetahuan menyimpan dan mengelola dana teramat penting. Hal ini agar setiap insan memahami bahwa rezeki bukan seutuhnya milik individu sehingga perlu dikelola dengan baik. 

“Kita memiliki kewajiban untuk mengelolanya dengan baik, demi kepentingan diri sendiri dan juga orang lain,” imbuh Adiwarman.

Dia mengatakan bahwa perilaku berinvestasi sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, seperti diriwayatkan oleh Hadits Anas Radhiyallohu ‘Anhu dari Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat maka hendaklah dia menanamnya”

(HR. Imam Ahmad 3/183, 184, 191, Imam Ath-Thayalisi no. 2068, Imam Bukhari di kitab Al-Adab Al-Mufrad no. 479 dan Ibnul Arabi di kitabnya Al-Mu’jam 1/21 dari hadits Hisyam bin Yazid dari Anas Radhiyallahu ‘Anhu).

Adiwarman menambahkan saat ini tersedia beragam alternatif tempat untuk menyimpan uang. Selain tabungan, deposito, dan emas, juga ada wadah investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana.

Di antara alternatif investasi tersebut, ujar dia, reksa dana yang paling bisa dimanfaatkan oleh semua kalangan untuk menyimpan dana setiap bulan karena sangat terjangkau dan tidak repot karena dikelola oleh manajer investasi.

“Dengan dana minimal Rp 10 ribu, kita sudah bisa mulai berinvestasi di reksa dana. Selain itu, investasi di reksa dana anti ribet, karena ada manajer investasi. Bagi masyarakat muslim dianjurkan memilih reksa dana syariah,” tutur dia.

Reksa dana syariah adalah reksa dana yang dikelola sesuai dengan ketentuan dan prinsip syariah Islam dalam bentuk akad antara investor atau pemegang unit penyertaan (sebagai pemilik harta) dengan manajer investasi.

Hal ini diatur dalam fatwa DSN MUI No. 20/DSN-MUI/IV 2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksa Dana Syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper