Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Pendapatan Komisi, BTN Targetkan Akuisisi 25.000 EDC

Aksi akuisisi EDC tersebut juga sejalan dengan upaya transformasi digital Bank BTN.
Pengunjung mencari informasi mengenai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia Properti Expo (Ipex) 2020 di Jakarta, Minggu (16/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung mencari informasi mengenai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia Properti Expo (Ipex) 2020 di Jakarta, Minggu (16/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menargetkan akuisisi merchant lokal dan nasional sebagai merchant mesin electronic data capture (EDC) sebanyak 25.000 unit sampai akhir tahun ini.

Hal ini untuk meningkatkan perolehan fee based income (FBI) dan dana murah (low cost funding). Aksi akuisisi tersebut juga sejalan dengan upaya transformasi digital perseroan.

Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury menjelaskan persaingan bisnis saat ini membutuhkan beragam inovasi, khususnya di masa pandemi.

Bank BTN pun telah melakukan transformasi digital untuk mendukung produk dan layanan perseroan agar dapat bersaing serta memberikan layanan terbaik bagi para nasabah.

Salah satunya, perseroan gencar mengakuisisi EDC untuk memberikan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi.

"Sampai dengan akhir tahun, Bank BTN akan melakukan akuisisi sekitar 25.000 EDC yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah BTN sebagai bentuk layanan lebih yang dapat kami berikan," kata Pahala dalam siaran pers Bank BTN, Senin (21/9/2020).

Pahala menyebutkan tujuan utama perseroan tetap untuk memberikan kemudahan bagi para nasabah. Hanya saja, aksi akuisisi EDC tersebut juga sejalan dengan strategi perseroan meningkatkan FBI dan dana murah.

"Kami terus berupaya mengeksplorasi berbagai strategi untuk meningkatkan pendapatan serta dana murah."

Dalam kesempatan tersebut, Direktur Operation, IT, & Digital Banking Bank BTN Andi Nirwoto pun mengatakan hingga kini perseroan telah merambah berbagai merchant yang berkaitan dengan sektor properti, sejalan dengan bisnis utamanya.

Bank BTN telah menyediakan EDC mulai dari para pengembang, toko alat dan bahan bangunan, hingga kantor notaris. Perseroan pun aktif mengakuisisi merchant dari sektor lain mulai dari makanan, fasilitas kesehatan, tempat wisata, hingga perusahaan ritel.

“Saat ini kami sedang mengimplementasikan akuisisi 22.000 EDC dengan Indomaret,” jelas Andi.

Menurut Andi, upaya memaksimalkan bisnis acquiring tersebut juga sejalan dengan komitmen meningkatkan dana murah. Tujuannya yakni untuk mendukung bisnis pembiayaan perumahan perseroan dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah.

Adapun, beberapa merchant lain yang diakuisisi di antaranya Steak Hotel By Holicow, TWC Borobudur, TWC Prambanan, Krisna Oleh-Oleh Khas Bali, The Keranjang, dan Alfamart.

Hingga akhir Agustus 2020, emiten bersandi saham BBTN ini mencatatkan jumlah transaksi melalui lini electronic banking mencapai lebih dari 132 juta transaksi. Jumlah tersebut naik sekitar 29,05 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari 102,95 juta transaksi di periode yang sama tahun lalu.

“Kami akan terus memaksimalkan bisnis acquiring ini untuk mempermudah nasabah kami dalam bertransaksi menggunakan Bank BTN,” tutur Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper