Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana Nasabah Kaya, Citibank: Obligasi Pemerintah dan Reksadana Lebih Diminati

Retail Bank Head Citibank N.A. Steven Suryana mengatakan jumlah nasabah wealth management Citibank terus bertumbuh hingga Agustus 2020 dibandingkan dengan kondisi akhir 2019.
Chief Executive Officer Citibank, N.A. Indonesia Batara Sianturi memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, di Jakarta, Senin (6/11)./JIBI-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer Citibank, N.A. Indonesia Batara Sianturi memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, di Jakarta, Senin (6/11)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Citibank N.A. Indonesia memproyeksi bisnis wealth management berupa obligasi pemerintah dan reksadana akan tumbuh lebih baik dibandingkan deposito yang terus mengalami penurunan suku bunga.

Retail Bank Head Citibank N.A. Steven Suryana mengatakan jumlah nasabah wealth management Citibank terus bertumbuh hingga Agustus 2020 dibandingkan dengan kondisi akhir 2019. Dana kelolaan wealth management di Citibank juga dinilai masih menunjukkan kestabilan meskipun pasar sedang volatil.

Steven menjelaskan saat ini portfolio wealth management Citibank terdiversifikasi antara obligasi pemerintah dan reksadana. Obligasi pemerintah pun sangat diminati nasabah karena memberikan regular income dan imbal hasil yang masih menarik.

"Income dan imbal hasil obligasi pemerintah jauh lebih menarik jika dibandingkan dengan deposito atau tabungan," katanya kepada Bisnis, Selasa (22/9/2020).

Di sisi lain, Citibank juga melihat tren peningkatan di kelas aset reksadana. Investor saat ini dinilai sudah tidak berfokus kepada jumlah kasus Covid-19, tetapi mulai melihat potensi pemulihan pasar, terutama dengan perkembangan vaksin yang positif.

Selain itu, stimulus dari bank-bank sentral di seluruh dunia, serta potensi pemulihan ekonomi pada 2021 juga meningkarkan kepercayaan investor pada produk reksadana.

"Kami melihat bahwa bisnis wealth management akan tumbuh lebih baik lagi di tahun 2021, jika dibandingkan dengan deposito yang menunjukkan tren penurunan suku bunga," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper