Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asean Siapkan Standardisasi Diploma SDM Asuransi, Peluang bagi Indonesia?

Komisi Pendidikan Bagian Luar Negeri Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Ariyanti Suliyanto menjelaskan bahwa diploma tersebut merupakan pernyataan kompetensi atau sertifikasi tenaga kerja asuransi. Menurutnya, negara-negara Asean hendak membuat konsensus diploma itu.
Karyawan beraktifitas di dekat deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat deretan logo-logo perusahaan asuransi di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) di Jakarta, Selasa (22/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Negara-negara di kawasan Asean sedang merumuskan standar diploma bagi tenaga kerja asuransi sebagai upaya penguatan daya saing industri. Indonesia dinilai memiliki peluang untuk mendongkrak standar yang saat ini sudah ada.

Komisi Pendidikan Bagian Luar Negeri Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Ariyanti Suliyanto menjelaskan bahwa diploma tersebut merupakan pernyataan kompetensi atau sertifikasi tenaga kerja asuransi. Menurutnya, negara-negara Asean hendak membuat konsensus diploma itu.

Nantinya, standar itu akan diterapkan melalui lembaga-lembaga yang kompeten di setiap negara. Menurut Ariyanti, di Indonesia standar diploma itu misalnya akan diterapkan oleh Sekolah Tinggi Manajemen Risiko dan Asuransi (Stimra) yang merupakan lembaga pendidikan formal di bawah DAI.

"Semuanya untuk memperkuat daya saing. Ketika Asean menjadi kekuatan baru, aliran bebas untuk tenaga terampil asuransi, agar bisa bekerja di seantero Asean dibutuhkan keterampilan yang terstandardisasi," ujar Ariyanti pada Kamis (8/10/2020).

Dia menjelaskan bahwa upaya itu merupakan konsensus yang dapat ditentukan sendiri oleh setiap negara, apakah akan mengikutinya atau tidak. Namun, dia menilai bahwa Indonesia harus mengambil kesempatan tersebut untuk mengembangkan kekuatan industri di tingkat regional.

Ariyanti yang juga merupakan Komisaris Independen PT Asuransi Adira Dinamika menilai bahwa Indonesia memiliki standar yang hampir mendekati gambaran standar diploma Asean tersebut. Oleh karena itu, industri asuransi harus mau menggenjot kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pendidikannya.

"Tidak ada yang menakutkan. Indonesia harus bangga dalam standar kualifikasinya sudah sangat dekat dengan Asean, tinggal merumuskan kembali bagaimana bisa lebih mendekati standar Asean itu," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pemerintah mendorong ratifikasi protokol ketujuh Asean Framework Agreement on Services (AFAS) yang dapat memberikan ruang kepada industri jasa keuangan, khususnya asuransi umum syariah dalam negeri untuk memperluas kerja sama jasa keuangan di Asia Tenggara.

Industri asuransi di Indonesia dinilai masih berada dalam masa perkembangan tahap awal, terlebih dalam kondisi pandemi Covid-19 terdapat kecenderungan untuk melakukan konsolidasi. Sri berharap bahwa peningkatan aliran modal saat IFAS ketujuh diratifikasi itu dapat mendukung pertumbuhan industri, baik dari sisi pelayanan, teknologi, dan reputasi.

"Industri asuransi itu capital intensive, tapi pada saat yang sama labor intensive. Sekarang mungkin dengan teknologi bisa reaching out kepada masyarakat, tapi jelas ini membutuhkan dukungan modal yang sangat kuat [yang salah satunya didukung oleh ratifikasi IFAS]," ujar Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper