Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Industri Asuransi Diproyeksi Masih Terdampak Pandemi Covid-19 hingga Akhir 2021

Delama masa pandemi aktivitas perkantoran harus dibatasi guna menekan penyebaran Virus Corona, disertai dengan penerapan protokol kesehatan.
Kantor Asuransi Jasindo Syariah/http://www.jasindosyariah.co.id/
Kantor Asuransi Jasindo Syariah/http://www.jasindosyariah.co.id/

Bisnis.com, JAKARTA - Dampak pandemi Covid-19 terhadap industri asuransi diperkirakan akan terjadi hingga melewati semester II/2020. Hal tersebut terjadi karena industri merupakan bagian dari sistem ekonomi global.

Hal tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Komisioner merangkap Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riswinandi. Dia menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 membuat aktivitas bisnis, termasuk di industri asuransi tidak bisa berjalan maksimal.

Menurutnya, selama masa pandemi aktivitas perkantoran harus dibatasi guna menekan penyebaran virus, disertai dengan penerapan protokol kesehatan. Kondisi itu pun berimbas kepada kegiatan ekonomi yang tidak dapat dilakukan dalam full capacity.

"Sebagai bagian dari sistem ekonomi global, industri asuransi ikut merasakan dampaknya. Global market outlook oleh Insurance Information Institute [I.I.I], imbasnya [terhadap industri asuransi] dapat terus berlangsung hingga atau melampaui semester II/2021," ujar Riswinandi pada Jumat (9/10/2020).

Proyeksi I.I.I, asosiasi asuransi di Amerika Serikat itu membuat industri asuransi harus membuat penyesuaian strategi bisnis dalam jangka pendek hingga menengah. Menurut Riswinandi, pemanfaatan teknologi informasi secara optimal perlu menjadi perhatian utama.

Dia menjelaskan bahwa pemanfaatan teknologi itu akan berpengaruh dalam dua hal besar. Pertama, mendukung operasional usaha di tengah kondisi kerja di rumah atau work from home (WFH).

Kedua, pemanfaatan teknologi pun memungkinkan perusahaan asuransi untuk menjaga interaksinya dengan konsumen, baik itu nasabah eksisting maupun calon nasabah. Mengingat dalam kondisi saat ini pertemuan tatap muka, yang lumrah dalam pemasaran asuransi menjadi sulit dilakukan.

"Pandemi saat ini merupakan momentum yang tepat bagi pelaku industri asuransi dalam hal pemanfaatan teknologi. Menjangkau nasabah baru dan interaksi nasabah eksisting," ujarnya.

Riswinandi pun menjelaskan bahwa sebagai regulator, OJK mendorong perusahaan asuransi untuk terus beradaptasi dengan melakukan perubahan di industri dan inovasi dalam produk asuransi. Inovasi itu perlu dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan yang matang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper