Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fasilitas Kredit yang Belum Ditarik di BCA Sentuh Rp200 Triliun

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa adanya pandemi Covid-19 memang membuat perlambatan dari sisi kredit.
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone
Pekerja membersihkan dinding kantor Bank Central Asia (BCA) di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (16/6/2020). Bisnis/Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA -- Kredit perbankan yang belum ditarik debitur (undisbursed loan) di PT Bank Central Asia Tbk. mencapai Rp200 triliun per Juni 2020.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan bahwa adanya pandemi Covid-19 memang membuat perlambatan dari sisi kredit. Meskipun demikian, perseroan masih bisa membukukan pertumbuhan kredit sebesar 5,3 persen YoY pada Juni 2020 menjadi Rp595,1 triliun.

Menurutnya, pertumbuhan kredit tersebut ditopang oleh kredit korporasi. Penyaluran kredit korporasi BCA selama paruh pertama 2020 mencapai Rp257,9 triliun atau naik 17,7 persen YoY.

Sementara itu, kredit komersial dan UKM tercatat senilai Rp184,6 triliun. Pada portofolio kredit konsumer, KPR tumbuh flat 0,3 persen YoY menjadi Rp91,0 triliun, dan KKB tercatat Rp42,5 triliun.

"Kami mencermati bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada perlambatan berbagai aktivitas bisnis di beragam industri, sehingga mengakibatkan lebih rendahnya permintaan kredit khususnya pada bulan Maret hingga Juni 2020. Perseroan mencatatkan undisbursed loan sekitar Rp200 triliun per Juni 2020," kataya kepada Bisnis, Selasa (13/10/2020).

Secara industri, tren undisbursed loan memang mengalami peningkatan sebesar 9,17 persen YoY per Juli 2020 menjadi Rp1.654 triliun.

Sebelumnya, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, di tengah pandemi, permintaan kredit baru memang melemah. Selain itu, adanya penambahan ekuitas ke beberapa BUMN menyebabkan perusahaan milik negara tersebut membayar pinjaman ke Bank. Kondisi ini menurunkan jumlah baki debet kredit yang disalurkan BCA.

Adanya peningkatan kredit mengganggur yang belum ditarik debitur atau undisbursed loan juga ikut mendorong pelemahan penyaluran kredit di tengah pandemi.

"Kami tidak menahan kredit, kalau nasabah belum perlu ya tidak bisa dipaksakan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper