Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Akhir Tahun sudah Tercapai, BTN Tetap Usaha Genjot Laba

BTN menargetkan pertumbuhan laba sampai akhir tahun adalah Rp1,1 triliun hingga Rp1,2 triliun.
Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury (kiri) dan Direktur Finance, Treasury and Strategy BTN Nixon L. Napitupulu (kanan)/Bisnis-M. Richard
Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury (kiri) dan Direktur Finance, Treasury and Strategy BTN Nixon L. Napitupulu (kanan)/Bisnis-M. Richard

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. akan berupaya meningkatkan laba bersih meski telah tercapai target akhir tahun dan bayangan pencadangan masih cukup tinggi pada 3 bulan terakhir.

Direktur Finance, Planning, dan Treasury Bank BTN Nixon L. P. Napitupulu mengatakan perseroan menargetkan pertumbuhan laba sampai akhir tahun adalah Rp1,1 triliun hingga Rp1,2 triliun.

Posisi sudah terpenuhi dengan tercapainya posisi laba di Rp1,12 triliun pada kuartal ketiga tahun ini.

"Sebenarnya sudah tercapai target laba kami. Namun, kami tetap akan mencoba melakukan peningkatan laba secara proporsional sambil menghitung pemupukan pencadangan," katanya dalam Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal III/2020 di Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Nixon mengatakan risiko kredit masih cukup tinggi pada akhir tahun ini. Restrukturisasi pada debitur terdampak pandemi pada kuartal ketiga tahun ini mencapai Rp52,8 triliun dan diperkirakan masih akan bertambah lagi.

Di samping itu, perseroan pun memiliki kredit dengan kolektabilitas 2 non-Covid sekitar Rp32 triliun hingga Rp39 triliun.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury menjelaskan perolehan laba yang tumbuh hampir 40 persen secara tahunan pada kuartal ketiga bukan suatu hal yang signifikan.

Perseroan hanya membukukan laba yang normal dengan pangsa pasar pembiayaan yang lebih dari Rp250 triliun.

"Tahun lalu kami ada pencadangan yang cukup besar, sehingga laba tahun ini tercatat tumbuh tinggi," katanya.

Namun, dia mengatakan perseroan membukukan beberapa perkembangan dalam percetakan laba sepanjang tahun berjalan 2020. Emiten berkode BBTN ini mencatatkan penurunan beban bunga.

Beban bunga BTN tercatat turun 3,49 persen yoy menjadi Rp11,95 triliun per kuartal III/2020. Pemangkasan tersebut mampu menekan cost of fund (CoF) hingga 70 basis poin (bps) sejak akhir 2019.

Di samping itu, strategi efisiensi yang dilakukan Bank BTN dalam menekan angka cost to income ratio (CIR) tergolong ampuh. CIR BTN turun 141 bps dari 57,13 persen pada September 2019 menjadi 55,72 persen.

Pahala menuturkan perseroan juga mampu meningkatkan dana pihak ketiga hingga 18,66 persen sambil mempertahankan rasio dana murahnya melalui ekspansi kanal elektronik dan digital.

Pahala melanjutkan, perseroan akan tetap melakukan ekspansi kredit 2 persen hingga 3 persen sampai akhir tahun yang berguna menunjang pendapatan bunga.

"Memang permasalahan saat ini bukan likuiditas, tetapi lebih pada optimalisasi dana yang sudah terhimpun," imbuhnya.

Dia mengakui kondisi pasar properti saat ini cukup tertekan. Indeks harga properti residensial (IHPR) per September hanya 1,19 persen, bahkan lebih rendah dibandingkan dengan kuartal kedua tahun ini yang masih 1,59 persen.

Namun, dia mengatakan permintaan KPR khususnya pada segmen subsidi masih cukup baik. Perseroan pun mulai memfasilitasi permintaan kredit secara digital, sehingga mampu mengakomodir permintaan daerah yang tidak terpapar pandemi.

Berdasarkan paparannya, baki kredit pertumbuhan subsidi BTN mencapai Rp103 triliun dan masih tumbuh 3,4 persen pada pertengahan paruh kedua tahun ini. Sementara itu, kredit keseluruhan mencapai Rp254,91 triliun atau terpangkas 0,8 persen yoy.

Direktur Distribution & Retail Funding Bank BTN Jasmin menambahkan ekspansi digital pun akan mulai mendorong pendapatan fee based perseroan pada paruh kedua tahun ini.

Dia memaparkan, akuisisi BTN Solusi bertambah 46.000 pengguna menjadi 142.000 sepanjang tahun berjalan. User mobile banking BTN meningkat 27 persen yoy menjadi 1,37 juta pengguna dengan nilai transaksi Rp9,3 triliun.

"Sampai akhir tahun ini, kanal digital kami juga kan membantu peningkatan kinerja," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper