Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masa Pandemi, Bank Kecil Harus Maksimalkan Kredit ke Debitur Eksisting

Pendapatan bunga bersih bank BUKU I turun 38,37 persen yoy pada Agustus 2020, sedangkan pendapatan operasional selain bunga turun 49,8 persen yoy.
Karyawan menghitung uang pecahan Rp.100.000 di salah satu Bank yang ada di Jakarta, Senin (4/6). Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan menghitung uang pecahan Rp.100.000 di salah satu Bank yang ada di Jakarta, Senin (4/6). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Perbankan kecil harus memaksimakan pemberian kredit kepada debitur loyal dan eksisting di tengah semakin sempitnya peluang untuk memperoleh pendapatan karena adanya pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan bunga bersih bank umum kelompok usaha (BUKU) I turun 38,37 persen pada Agustus 2020 dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY). Sementara itu, pendapatan operasional selain bunga bank BUKU I juga terpantau menurun pada Agutus 2020 sebesar 49,8 persen YoY menjadi Rp517 miliar.

Pendapatan operasional selain bunga ini termasuk peningkatan nilai wajar dan keuntungan dari penjualan surat berharga, keuntungan dari kredit yang diberikan, penjualan aset keuangan, keuntungan transaksi spot dan derivatif, serta deviden, komisi, provisi, dan fee.

Kondisi serupa juga dialami bank BUKU II yang mengalami penurunan pendapatan bunga bersih sebesar 1,07 persen YoY pada Agustus 2020. Meskipun, pendapatan operasional selain bunga mampu menunjukkan peningkatan sebesar 182,7 persen YoY pada Agustus 2020 menjadi Rp44,97 triliun.

Penurunan pendapatan bunga bersih juga terjadi pada Bank BUKU III yang pada Agustus 2020 mengalami penurunan sebesar 11,32 persen YoY. Bank BUKU IV masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 0,73 persen YoY pada Agustus 2020.

Pendapatan operasional selain bunga bank BUKU IV naik 2,3 persen YoY pada Agustus 2020 sedangkan bank BUKU III turun 5,46 persen YoY.

Artinya bank besar masih bisa bertahan dalam memperoleh pendapatan sedangkan bank kecil cukup tertekan karena rendahnya perolehan pendapatan bunga maupun nonbunga.

Senior Faculty LPPI Moch Amin Nurdin mengatakan keterbatan layanan yang terjadi di bank kecil tidak memberikan kesempatan untuk memperluas digitalisasi perbankan. Padahal, untuk dapat memperoleh pendapatan operasional selain bunga yang salah satunya dari komisi dan biaya, bank harus memaksimalkan teknologi.

"Jadi, bank-bank tersebut akan semakin terpuruk, nasabah saat ini sangat membutuhkan teknologi untuk memudahkan transaksi mereka," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Menurutnya, ada sejumlah langkah yang bisa dilakukan bank kecil agar bisa bertahan di tengah pandemi. Pertama, bank kecil harus memaksimalkan pemberian kredit kepada debitur loyal dan eksisting. Selain itu, juga mempererat kerja sama dengan koperasi dan BPR untuk bersama sama menggarap UMKM yang masih memiliki potensi di masa pandemi seperti yang bergerak di bidang alat-alat kesehatan.

Kedua, bank juga sebaiknya membina UMKM yang menjadi debitur dan jika memungkinkan hingga mereka dapat memasarkan produk melalui marketplace. Walhasil, risk management bank bisa beralih fungsi menjadi konsultan bagi debitur sehingga akan memperlancar usaha dan memudahkan bank untuk ekspansi kreditnya

"Ketiga, dalam segi dana, bank harus menjaga hubungan baik dengan nasabah-nasabah besar dan loyal sehingga mereka tidak menghadapi kesulitan likuiditas," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper