Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Komisi dari Saluran Elektronik Bank Mandiri Capai Rp2 Triliun

Jika secara tahunan nilai pertumbuhannya tergolong stabil, dari sisi volume transaksi, e-channel Bank Mandiri juga masih menunjukkan peningkatan tipis secara YoY.
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Kamis (4/7). Bisnis/Nurul Hidayat
Karyawan melayani nasabah di salah satu kantor cabang milik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. di Jakarta, Kamis (4/7). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Pendapatan berbasis biaya dan komisi dari e-channel PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terpantau tumbuh stabil hingga akhir September 2020 dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi mengatakan hingga akhir September 2020, pendapatan berbasis biaya dan komisi atau fee based income (FBI) Bank Mandiri dari e-channel mencapai Rp2 triliun.

Jika secara tahunan nilai pertumbuhannya tergolong stabil, dari sisi volume transaksi, e-channel Bank Mandiri juga masih menunjukkan peningkatan tipis secara YoY.

"Sumber pendapatan fee-based income e-channel berasal dari layanan transaksi ATM, EDC, Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis, Mandiri e-money, dan transaksi e-commerce," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Meskipun tidak tumbuh melejit, tetapi FBI dari e-channel masuk dalam tiga besar penyumbang FBI untuk Bank Mandiri.

Menurutnya, pada masa pandemi Covid-19 ini, hampir semua lini segmen pembayaran untuk transaksi offline seperti ATM, EDC, dan E-money mengalami penurunan.

Sejalan dengan kebijakan PSBB di mana masyarakat mulai membatasi kegiatan di luar rumah, hal ini menyebabkan pergeseran perilaku masyarakat dari sebelumnya melakukan transaksi secara langsung di toko fisik, menjadi berbelanja secara online tanpa perlu pergi ke mana-mana.

"Jadi, kami tetap berupaya mempertahankan sambil terus memberikan layanan terbaik buat nasabah Bank Mandiri," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper