Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Ekonomi dan Keuangan Syariah, Jokowi Ingin Indonesia Jadi Rujukan Global

Akselerasi percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai bagian dari transformasi menuju maju dan upaya menjadikan Indonesia sebagai rujukan ekonomi dan keuangan syariah global.
Presiden Joko Widodo dalam keterangan resmi tentang UU Omnibus Law Cipta Kerja pada Jumat, 9 Oktober 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. /BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo dalam keterangan resmi tentang UU Omnibus Law Cipta Kerja pada Jumat, 9 Oktober 2020, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. /BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa ekonomi dan keuangan syariah masih memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Pasalnya, sektor ini diminati berbagai negara di dunia.

Jokowi mencontohkan Jepang, Thailand, hingga Amerika Serikat tertarik dengan ekonomi dan keuangan syariah. Oleh karena itu, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia harus memanfaatkannya.

“Akselerasi percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional sebagai bagian dari transformasi menuju maju dan upaya menjadikan Indonesia sebagai rujukan ekonomi dan keuangan syariah global,” katanya dalam sambutan virtual, Rabu (28/10/2020).

Jokowi menjelaskan bahwa dalam mengembangkannya, pemerintah telah membentuk Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Lembaga tersebut dipimpin langsung oleh dirinya.

“Dengan strategi besar melakukan penguatan halal value chain, penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah, dan penguatan ekonomi digital,” jelasnya.

Sementara itu, Industri halal tercatat menjadi sektor yang tengah berkembang di dunia. Pada 2018, nilainya mencapai US$2,2 triliun. Pertumbuhannya 5,2 persen per tahun.

Sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia berada pada 4 ranking dunia untuk pariwisata halal, nomor 3 fesyen muslim, dan 5 keuangan syariah. Namun, makanan halal Indonesia belum masuk 10 besar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper