Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi: Semua Aset Bank Syariah Milik Negara akan Dilebur

Presiden Jokowi menyatakan setelah resmi bergabung secara legal pada Februari 2021, bank hasil merger ini akan memiliki total aset hingga Rp225 triliun.
Presiden Joko Widodo./www.covid19.go.id
Presiden Joko Widodo./www.covid19.go.id

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa semua aset bank syariah milik negara akan dilebur menjadi satu. Hal ini sebagai upaya membangkitkan ekonomi syariah di Indonesia.

“Sederhananya semua aset bank syariah milik negara akan dilebur menjadi satu untuk melahirkan bank syariah raksasa,” kata Jokowi dalam pembukaan Indonesia Sharia Economic Festival 2020 secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Jokowi menyebutkan bahwa industri keuangan Indonesia adalah raksasa yang sedang tertidur. Merger bank syariah milik negara merupakan satu upaya untuk membangunkan raksasa.

Saat ini terkonfirmasi ada 3 bank syariah milik negara yang akan merger, yakni PT BRI Syariah Tbk., PT Bank Syariah Mandiri, dan PT BNI Syariah. Ketiga bank, kata Jokowi, memiliki aset Rp214 triliun per semester I/2020.

Bank hasil merger berpotensi menjadi satu bank syariah terbesar di dunia. Setelah resmi bergabung, secara legal yang ditargetkan pada Februari 2021 nanti, bank hasil merger ini akan memiliki total aset senilai Rp220 triliun hingga Rp225 triliun.

Aset bank gabungan diproyeksikan akan melesat hingga Rp390 triliun atau naik 73,3 persen pada 2025. Pertumbuhan aset ini seiring dengan pembiayaan yang akan mencapai Rp272 triliun dan penghimpunan dana senilai Rp335 triliun pada 2025.

Sementara itu, unit usaha syariah milik PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. pada tahun ini tidak ikut dalam mega merger syariah BUMN. Perusahaan akan fokus untuk spin off menjadi bank umum syariah hingga paling lambat 2023.

Kendati demikian, Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury mengatakan perseroan masih menunggu arahan lanjutan dari pemegang saham, terutama pemerintah untuk aksi korporasi lanjutan yakni bergabung dengan bank hasil penggabungan BUS milik BUMN.

"Kami memang belum ikut proses merger. Namun, arahan itu ada. Kami hanya mengikuti arahan dari pemegang saham," kata Pahala dalam Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal III/2020 di Jakarta, Kamis (22/10/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper