Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggaran Subsidi Bertambah, BTN Proyeksi KPR Tumbuh Lebih Kencang 2021

Direktur Consumer dan Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar menyebut jumlah portofolio KPR perseroan pada September 2020 sebesar Rp196,51 triliun atau setara 1,7 juta unit rumah. Jumlah itu terdiri dari Rp116,32 triliun KPR Subsidi dan Rp80,19 triliun KPR non subsidi.
Pengunjung mencari informasi mengenai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia Properti Expo (Ipex) 2020 di Jakarta, Minggu (16/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P
Pengunjung mencari informasi mengenai Kredit Pemilikan Rumah (KPR) di Indonesia Properti Expo (Ipex) 2020 di Jakarta, Minggu (16/2/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. optimistis penyaluran KPR bakal lebih tinggi pada 2021 didorong anggaran FLPP yang meningkat.

Direktur Consumer dan Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar menyebut jumlah portofolio KPR perseroan pada September 2020 sebesar Rp196,51 triliun atau setara 1,7 juta unit rumah. Jumlah itu terdiri dari Rp116,32 triliun KPR Subsidi dan Rp80,19 triliun KPR non-subsidi.

Dari portofolio tersebut, perseroan menguasai pangsa pasar sebesar 40%. Pada segmen KPR bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Bank BTN memiliki market share terbesar yaitu 89%.

Hirwandi mengatakan pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap realisasi KPR memasuki kuartal II/2020. Namun, memasuki kuartal III/2020 realisasi KPR mulai meningkat.

Kredit di sektor perumahan memang mulai menunjukkan pertumbuhan setelah sempat menurun karena terdampak pandemi Covid-19. Data Otoritas Jasa Keuangan mencatat kredit pemilikan rumah (KPR) tumbuh 2,05% secara tahunan (year on year/yoy) pada September 2020.

"Mungkin November akan lebih baik, tetapi Desember penuh tantangan karena hanya ada 23 hari kerja," katanya dalam webinar Urban Forum Outlook Property & Banking 2021, Kamis (12/11/2020).

Adapun, pada 2021, BTN memproyeksikan penyaluran KPR bakal lebih tinggi, meski tidak disebut angka pertumbuhannya. Optimisme ini didorong sejumlah faktor di antaranya anggaran FLPP meningkat menjadi Rp16,63 triliun untuk 157.500 rumah pada 2021. 

Selain itu, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 diperkirakan di kisaran 4,5% hingga 5,5%. Selain itu, adanya kebiasaan gaya hidup baru di mana lebih banyak orang bekerja dan berinteraksi dari rumah juga ikut menjadi faktor pendorong. 

Di samping itu, perkiraan vaksin mulai bisa digunakan di Indonesia pada awal tahun depan sehingga ekonomi dan bisnis akan bergerak ke arah yang lebih positif. "Kami berkeyakinan serapan tinggi di 2021 karena rumah merupakan kebutuhan paling pokok saat ini, di mana orang lebih banyak berada di rumah," katanya.

Untuk menggenjot penyaluran kredit KPR, sejumlah program dan layanan disiapkan seperti program KPR Patriot yang menawarkan suku bunga fix 7% selama 5 tahun dan khusus bagi anggota TNI, serta portal web BTN properti dan rumahmurah.btn.co.id.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah menilai meningkatnya alokasi FLPP memberikan peluang kredit KPR pada tahun depan akan tumbuh lebih besar. Namun, kredit KPR tidak hanya ditentukan oleh besarnya alokasi FLPP, tetapi juga kondisi ekonominya.

"Tahun 2021 diperkirakan perekonomian kita akan lebih baik sehingga kredit KPR juga akan tumbuh lebih besar," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper