Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Belum Kembali Normal, OJK Proyeksi Kredit Tumbuh 6 Persen 2021

Pertumbuhan kredit pada September 2020 sebesar 0,12% secara year on year (yoy), turun signifikan dibandingkan dengan Maret 2020 (sebelum pandemi) yang tercatat sebesar 7,95%.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan kata sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 dan Arahan Presiden RI di Jakarta, Jumat (11/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memberikan kata sambutan pada Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2019 dan Arahan Presiden RI di Jakarta, Jumat (11/1/2019). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi pertumbuhan kredit pada 2021 belum kembali normal dengan berada di kisaran 5% sampai dengan 6%.  

Adapun, pertumbuhan kredit pada September 2020 sebesar 0,12% secara year on year (yoy), turun signifikan dibandingkan dengan Maret 2020 (sebelum pandemi) yang tercatat sebesar 7,95%.

Kredit yang mengalami tekanan sejak pandemi Covid-19 mulai menunjukkan pertumbuhan positif pada September yang tumbuh 0,16% secara bulanan (month to month/mtm).

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan saat ini sudah ada tanda-tanda pertumbuhan kredit. Pada akhir tahun nanti, kredit diproyeksi akan tumbuh sekitar 2% sampai 3%. Sementara itu, pada 2021, kredit diperkirakan akan tumbuh lebih tinggi yakni di kisaran 5% sampai 6%. Meskipun meningkat, angka tersebut masih belum dapat dikatakan normal.

"Kami perkirakan 2021 ini akan kembali belum normal betul, sekitar 5% atau 6%, dan juga ini bisa untuk dukung PDB yang diproyeksi tumbuh 5%," katanya dalam rapat kerja dengan Komisi XI, Kamis (12/11/2020). 

Soal penghimpunan dana pihak ketiga, Wimboh memproyeksi pertumbuhan pada 2021 tidak akan sebesar tahun ini. Meskipun demikian, pertumbuhannya masih akan tergolong tinggi yakni sekitar 10% plus minus 1% pada 2021. 

"Kami melihat ada kebijakan fiskal yang masih akomodatif dan pak gubernur katakan ruang penurunan suku bunga masih ada, DPK masih tumbuh 2021 namun tidak sebesar 2020," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper