Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ada Pandemi, Posisi Keuangan CIMB Tetap Solid

Dalam konteks bisnis, di tengah pandemi posisi keuangan dan permodalan CIMB Niaga masih sangat solid dengan rasio kecukupan modal di level 20,88 persen.
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin anjungan tunai mandiri Bank CIMB Niaga di Jakarta, Senin (7/8)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - PT CIMB Niaga Tbk. mencatatkan kinerja keuangan dan permodalan yang solid hingga kuartal III/2020 atau di tengah tantangan ekonomi akibat pandemi.

Direktur Keuangan dan SPAPM CIMB Niaga Lee Kai Kwong mengatakan saat ini dunia sedang mengalami krisis multidimensi yang belum pernah dialami sebelumnya. Krisis ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga menyebabkan perlambatan ekonomi, menghambat aktifitas bisnis, dan penurunan daya beli masyarakat.

Dalam kondisi krisis seperti saat ini, CIMB berkomitmen berperan aktif bahu membahu melalui krisis untuk seluruh stakeholder, karyawan, dan masyarakat. Bagi CIMB Niaga, karyawan dan nasabah adalah mitra penting.

Bagi karyawan, perseroan berkomitmen memastikan kesehatan dan keselamatan kerja melalui program pembagian operasional dan work from home.

"Untuk nasabah, kami berkomitmen untuk meminimalisir dampak krisis bagi nasabah di berbagai segmen dan membantu pemulihan bisnis melalui restrukturisasi dan penjadwalan ulang. Kami ingin memastikan bahwa bisnis nasabah dapat kembali pulih secepatnya dan tumbuh berkelanjutan," katanya dalam sambutan paparan publik CIMB Niaga, Rabu (18/11/2020).

Dalam konteks bisnis, di tengah pandemi posisi keuangan dan permodalan CIMB Niaga masih sangat solid dengan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada di level 20,88 persen.

CIMB Niaga juga dapat mempertahankan posisi sebagai bank swasta nasional terbesar kedua dengan total aset Rp281,7 triliun per 30 September 2020. Adapun, laba bersih konsolidasi per kuartal III/2020 mencapai Rp1,9 triliun.

"Saya ingin menegaskan kami tetap berpegang pada 5 pilar strategi jangka panjang CIMB dalam upaya meningkatkan nilai pemegang saham. Kami yakin strategi bisnis kami sangat releven dan adaptif dalam semua kondisi," imbuhnnya.

Dalam jangka pendek dan menengah, fokus perseroan yakni likuiditas, kualitas aset, dan manajemen biaya. Di sisi lain, penyaluran kredit tetap menerapkan prinsip kehati-hatian secara ketat dengan memastikan tingkat modal dan memastikan biaya pencadangan yang baik untuk mengantisipasi tantangan ke depan.

"Dengan implementasi strategi dan konsistensi terhadap berbagai inisiatif yang dilakukan, kami yakin memberikan kinerja keuangan berkelanjutan. Dalam jangka panjang, CIMB Niaga optimis dapat menghadapi masa depan dengan peluang dan tantangan yang ada," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper