Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terus Meningkat, Penggunaan QRIS di NTT Kini Mencakup 30.107 Merchant

Penggunaan QRIS di NTT terus meningkat baik UMKM, pasar tradisional, di bidang keagamaan, kesehatan, serta transaksi keuangan pemerintah daerah.
Ilustrasi - Petugas mensosialisasikan penggunaan QRIS dengan aplikasi layanan uang elektronik LinkAja di sela-sela kick off Pekan QRIS Nasional 2020 di kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Senin (9/3/2020). Bisnis/Rachman
Ilustrasi - Petugas mensosialisasikan penggunaan QRIS dengan aplikasi layanan uang elektronik LinkAja di sela-sela kick off Pekan QRIS Nasional 2020 di kampus Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Senin (9/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur mencatat penggunaan sistem pembayaraan digital dengan metode Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di NTT meningkat mencapai 30.107 merchant atau penyedia layanan hingga November 2020.

"Penggunaan QRIS di NTT terus meningkat baik UMKM, pasar tradisional, di bidang keagamaan, kesehatan, serta transaksi keuangan pemerintah daerah," kata Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT I Nyoman Ariawan Atmaja dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat.

Dia mengatakan penggunaan QRIS di NTT yang terus meningkat hingga 30.107 merchant ini berkat dukungan dari pihak perbankan dan penyelenggara jasa sistem pembayaran.

Pembayaran dengan metode QRIS, lanjut dia, membantu pihak merchant maupun masyarakat sebagai pengguna dalam melakukan transaksi keuangan yang efisien, aman, dan lancar.

Ariawan mengatakan pihaknya terus berupaya mempercepat digitalisasi sistem pembayaran dengan metode QRIS agar terus meningkat di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini.

Pada Maret 2020 lalu, lanjut dia, kampanye penggunaan QRIS telah dilakukan secara luas melalui kegiatan Pekan QRIS Nasional. Ariawan pun mengapesiasi dukungan pemerintah provinsi NTT bersama DPRD dan Forkopimda yang turut memberikan andil dalam penggunaan QRIS.

Lebih lanjut, dia mengatakan di bidang keuangan pemerintah, pihaknya terus mendorong upaya memperkuat efisiensi dan tata kelola keuangan pemerintah daerah melalui elektronifikasi baik pendapatan maupun belanja.

Berdasarkan evaluasi Bank Indonesia, tingkat elektronifikasi pemerintah provinsi serta kabupaten/kota se-NTT saat ini berada pada tahap dua yakni transformasi. "Karena itu ke depan capaian elektronifikasi tersebut perlu ditingkatkan terutama di sisi pendapatan daerah," katanya.

Ariawan menambahkan selanjutnya untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi maka perlu segera dibentuk tim percepetan dan perluasan digitalisasi daerah baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper