Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian BUMN Perluas Akses Modal dan Pembiayaan Bank Syariah Hasil Merger

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wiroatmodjo menuturkan pemerintah akan mendorong bank syariah hasil merger untuk dapat bersaing di pasar global.
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terpasang di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian BUMN mengaku sedang mengajukan lisensi perbankan syariah ke Dubai untuk mendapatkan akses pembiayaan dan permodalan sukuk yang lebih besar.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan pemerintah akan mendorong bank syariah hasil merger untuk dapat bersaing di pasar global dan bahkan tembus ke posisi 10 bank terbesar syariah dunia.

"Untuk itu, memang kami mencari lisensi di luar negeri, mungkin Dubai. Harapannya kami punya akses di capital market global," katanya, dalam webinar Kafegama, Rabu (9/12/2020).

Dia menuturkan bank syariah nantinya akan fokus untuk pembiayaan wholesale khususnya untuk kebutuhan infrastruktur. Di luar itu, Tiko, sapaan akrabnya memastikan bank syariah hasil merger juga akan memiliki fitur tambahan yang unik, yakni penghimpunan zakat infak dan sadakah melalui mobile banking yang jarang dimiliki bank global.

Adapun, pemerintah optimistis bank hasil penggabungan anak usaha bank pelat merah akan naik ke Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) IV pada 2022.

Tiko mengatakan penggabungan saat ini baru melibatkan Bank Syariah Mandiri, BRI Syariah, dan BNI Syariah. Ke depan, bank hasil mega merger akan mengambil bank syariah milk BTN yang saat ini masih dalam bentuk unit usaha syariah.

"Kami optimistis mendukung konsolidasi. BTN juga akan kami alihakan sehingga 1 atau 2 tahun ke depan bisa menjadi BUKU 4," katanya.

Meski demikian, dia tak menjelaskan adanya rencana penambahan modal langsung ke bank hasil merger ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper