Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cetak Kinerja Positif di Masa Pandemi, Bank BJB (BJBR) Jadi 'The Most Resilient Bank'

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Nia Kania menyampaikan bahwa penghargaan yang diberikan kepada BJB merupakan suatu penghormatan. Hal ini karena di tahun yang cukup berat dan penuh keterbatasan, Bank BJB tetap dapat mencatat pertumbuhan positif.
Kantor Bank BJB/bankbjb.co.id
Kantor Bank BJB/bankbjb.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (Bank BJB) mengantongi penghargaan untuk kategori special awards yakni The Most Resilient Bank dalam Bisnis Indonesia Award 2020, pada Senin (14/12/2020).

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Nia Kania menyampaikan bahwa penghargaan yang diberikan kepada emiten berkode BJBR merupakan suatu penghormatan. Hal ini karena di tahun yang cukup berat dan penuh keterbatasan, Bank BJB tetap dapat mencatat pertumbuhan positif.

Pertumbuhan tersebut tentu tidak terlepas dari dukungan seluruh stakeholder Bank BJB. Penghargaan ini sekaligus memotivasi perseroan untuk menjadi lebih baik lagi.

Dikutip dari laman resmi perseroan, pada kuartal III/2020, Bank BJB secara konsolidasi berhasil memperoleh laba bersih Rp1,2 triliun selama paruh ketiga tahun 2020 atau tumbuh sebesar 5,9% year on year (yoy). Pertumbuhan laba tersebut dihasilkan dari total nilai aset Bank BJB yang juga tumbuh sebesar 19,4% yoy menjadi Rp147,6 triliun.

Dalam peningkatan asset, dana pihak ketiga (DPK) Bank BJB berkontribusi dengan peningkatan yang cukup signifikan yaitu 17,3% menjadi 147,6 trilliun. Namun demikian pertumbuhan tersebut dapat dilakukan dengan efisien melihat rasio biaya dana yang berhasil ditekan menjadi 5,0% dibandingkan dengan tahun lalu sebesar 5,4%.

Penyaluran kredit yang menjadi profit driver pada kuartal III/2020 tumbuh 8,7% yoy dengan nilai total Rp94,6 triliun. Jumlah pertumbuhan total kredit yang ditorehkan Bank BJB berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan nasional sebesar 1,24% per Agustus 2020.

Pertumbuhan kredit ini diiringi dengan membaiknya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang turun 25 bps dari tahun lalu menjadi 1,5% jauh di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional sebesar 3,2% per Agustus 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper