Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Muhammadiyah Minta Bank Syariah BUMN Berpihak ke UMKM, Perbesar Porsi Pembiayaan

Tiga bank syariah milik Himbara yakni PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, saat ini dalam proses merger yang direncanakan efektif pada 1 Februari 2021.
Bendera Muhammadiyah/Antara
Bendera Muhammadiyah/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PP Muhammadiyah berharap pemerintah melakukan terobosan kebijakan yang fokus memajukan UMKM, terutama usaha mikro. Hal ini dapat dilakukan melalui porsi pembiayaan UMKM oleh bank syariah milik Himbara yang lebih besar.

Tiga bank syariah milik Himbara yakni PT Bank BRIsyariah Tbk., PT Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri, saat ini dalam proses merger yang direncanakan efektif pada 1 Februari 2021. Nama baru dari bank hasil merger yakni PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS).

Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan jumlah pelaku UMKM mencapai 64 juta orang. Adapun, tenaga kerja yang mampu terserap mencapai 117 juta orang.

Sementara jumlah usaha besar hanya mecapai 0,01 persen dengan jumlah pelaku usaha besar 5.500 pelaku dengan tenaga kerja yang terserap 3,5 juta orang.

"Yang berada di usaha besar tentu mereka sudah jelas sejahtera. Yang belum sejahtera ada di kelompok mana? Tentu di kelompok UMKM, terutama di kelompok mikro," katanya melalui keterangan resmi, Jumat (18/12/2020).

Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya kebijakan untuk menolong mereka yang dhuafa dan termarginalkan. Salah satu caranya dengan mendirikan minimal sebuah bank yang fokus UMKM, terutama usaha mikro.

Menurutnya, bank yang tepat memiliki fokus bisnis UMKM yakni bank syariah milik negara. Namun, porsi pembiayaan saat ini lebih banyak kepada segmen usaha besar.

"Lihat saja berapa total kredit dan pembiayaan yang mereka kucurkan kepada UMKM yaitu hanya 20 persen dari total kredit dan pembiayaan yang ada. Apalagi level mikro yang kalau ada di perbankan, jumlahnya sangat-sangat kecil. Padahal jumlah mereka sangat besar," katanya.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan syariah ke segmen UMKM naik signifikan yakni sebesar 14,72 persen secara yoy per September 2020. Kenaikan tersebut melampaui pertumbuhan pembiayaan syariah ke segmen non UMKM sebesar 7,52 persen secara yoy.

Adapun berdasarkan komposisi pembiayaan, segmen UMKM sebesar 18,40 persen dari total pembiayaan syariah. Adapun, pembiayaan segmen non UMKM sebesar 81,60 persen dari total pembiayaan.

Sampai dengan September 2020, pembiayaan UMKM BRIsyariah sebesar Rp18,7 triliun atau 46 persen dari total pembiayaan sebesar Rp40 triliun.

Adapun, BNI Syariah mencatat pembiayaan UMKM sebesar Rp5,99 triliun atau 18,56 persen dan Mandiri Syariah sebesar Rp11,67 triliun atau 14,72 persen dari total pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper