Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bagi Laba Usaha, Bank Jatim (BJTM): Dividen Payout Ratio Hingga 52 Persen

Emiten berkode BJTM membukukan laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik senilai Rp1,18 triliun per kuartal III/2020, tumbuh 3,07% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).
Bank Jatim/bankjatim.co.id
Bank Jatim/bankjatim.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. menyampaikan pembagian deviden tahun ini diperkirakan masih berada di kisaran 52% dari total laba bersih.

"Menurut kajian kami, pada dasarnya setiap tahun membagikan dividen dengan rata-rata 52%. Untuk ke depannya akan kami pertahankan walaupun di masa pandemi," kata manajemen dalam keterbukaan informasi Bank Jatim, Senin (21/12/2020).

Adapun, emiten berkode BJTM membukukan laba komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik senilai Rp1,18 triliun per kuartal III/2020, tumbuh 3,07% dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/yoy).

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Harian Bisnis Indonesia, Selasa (27/10/2020), perolehan pertumbuhan laba tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 2,48% menjadi Rp3,059 triliun. Hanya saja, beban operasional juga naik 14,05% (yoy) menjadi Rp1,62 triliun.

Aset Bank Jatim juga tembus Rp82,08 triliun pada kuartal III/2020, naik 7,89% dibandingkan posisi akhir tahun lalu (year to date/ytd). Kenaikan aset ini juga diikuti peningkatan penyaluran kredit yang mencapai Rp38,79 triliun pada kuartal III/2020 atau tumbuh 4,98% ytd.

Selama kuartal III/2020, BJTM juga berhasil menghimpun giro senilai Rp23,29 triliun, tabungan Rp20,76 triliun, dan deposito Rp25,719 triliun.

Manajemen melanjutkan kondisi ekonomi nasional tahun lalu lebih buruk namun berbeda dengan BPD dikarenakan adanya perbedaan pada portofolio dengan bank umum lainnya. OJK pun masih menilai BPD lebih bisa bertahan di masa pandemi.

"Namun demikian kita tetap tumbuh berasaskan prudent. Untuk CKPN ada beberapa pertimbangan seperti regulasi PSAK 71 dan beberapa langkah ke depannya. CKPN lebih rendah karena restruk dari portofolio kami hanya ± 5%, berbeda dengan bank umum lainnya yang mencapai 25% sampai 60%," sebut manajemen.

Manajemen juga menyampaikan meskipun di masa pandemi dengan privilege portofolio Bank Jatim ada pada konsumtif, untuk ke depannya perseroan ingin tumbuh secara berkelanjutan dengan tetap antisipasi risiko. 

"Beberapa sektor ekonomi ada yang terdampak langsung ada yang tidak, ada pula yang kecil dampaknya seperti sektor kesehatan, rumah tangga dan itu menjadi sasaran kami. Sehingga sampai akhir posisi kredit tetap tumbuh positif."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper