Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani Ungkap Kinerja Bank Syariah Lebih Oke dari Bank Konvensional

Tidak hanya pada masa pandemi saat ini, daya tahan perbankan syariah yang lebih tinggi juga terlihat pada masa krisis 2008 lalu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Sri Mulyani memaparkan rancangan APBN 2021 dalam konferensi pers virtual, Selasa (1/12/2020) / Foto: Kemenkeu RI

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kinerja perbankan syariah di Tanah Air mencatatkan pertumbuhan yang stabil, bahkan tumbuh lebih tinggi jika dibandingkan dengan perbankan konvensional di tengah pandemi Covid-19.

Tidak hanya pada masa pandemi saat ini, daya tahan perbankan syariah yang lebih tinggi juga terlihat pada masa krisis 2008 lalu.

“Yang cukup menarik dalam kondisi yang sangat menekan akibat Covid-19, intermediasi perbankan nasional cenderung mengalami penurunan, tapi kinerja perbankan syariah justru stabil dan tumbuh lebih tinggi dibandingkan bank konvensional,” katanya dalam acara Sharia Business and Academic Sinergy (SBAS) 2020, Selasa (29/12/2020).

Dari sisi aset, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi, yaitu naik 10,97 persen secara tahunan, dibandingkan dengan bank konvensional yang pertumbuhannya tercatat sebesar 7,7 persen secara tahunan.

Dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah pada periode yang sama tercatat tumbuh 11,56 persen secara tahunan, sedikit di atas kenaikan DPK bank konvensional yang sebesar 11,49 persen.

Sementara dari sisi pembiayaan, bank syariah tumbuh 9,42 persen secara tahunan, jauh lebih tinggi dari bank konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen secara tahunan.

“Artinya industri terutama bank syariah memiliki posisi yang cukup stabil,” katanya.

Dari sisi daya tahan pun, permodalan perbankan syariah juga cenderung stabil, dengan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) tercatat pada level 23,5 persen dan rasio pembiayaan bermasalah (nonperforming financing ratio/NPF) sebesar 3,31 persen.

Sri Mulyani menyampaikan kinerja perbankan syariah yang masih melaju positif meski di tengah krisis ini dapat dijadikan sebagai jembatan atau modal awal untuk terus mengembangkan ekosistem keuangan syariah yang berkualitas baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper