Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adira Finance Siapkan Kas Bayar Surat Utang Jatuh Tempo Rp1,31 Triliun

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) telah menegaskan peringkat "idAAA" untuk kedua obligasi dan "idAAA(sy)" untuk sukuk milik ADMF yang akan jatuh tempo tersebut.
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar
Karyawan beraktivitas di kantor Adira Finance di Jakarta. Bisnis/Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira Finance/ADMF) mengawali periode kuartal I/2021 dengan pelunasan tiga surat utang jatuh tempo sekaligus, serta persiapan menyambut momentum meningkatnya permintaan pembiayaan sektor otomotif.

Tiga surat utang jatuh tempo tersebut, yaitu Obligasi Berkelanjutan III Tahap III/2016 Seri C sebesar Rp697,5 miliar pada 2 Maret 2021 dan Obligasi Berkelanjutan IV Tahap II/2018 Seri C sebesar Rp552 miliar pada 21 Maret 2021.

Kemudian, ada Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Tahap II/2018 Seri B senilai Rp62,0 miliar yang juga akan jatuh tempo pada 21 Maret 2021.

Direktur Keuangan Adira Finance I Dewa Made Susila mengatakan pihaknya telah menyiapkan dana untuk pembayaran obligasi jatuh tempo dan tidak merencanakan penerbitan surat utang baru untuk refinancing dalam waktu dekat.

"Obligasi yang akan jatuh tempo, kami menyiapkan dana dari arus kas internal, baik dari posisi kas dan pembayaran cicilan konsumen. Mengenai rencana penerbitan obligasi tahun 2021, kami masih mempertimbangkan kebutuhan pendanaan dan kondisi pasar modal," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (6/1/2021).

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) sebelumnya memberikan peringkat “idAAA” untuk kedua obligasi dan “idAAA(sy)” untuk sukuk milik ADMF yang akan jatuh tempo tersebut. Pasalnya, ADMF memiliki dana kas dan setara kas sebesar Rp5,8 triliun pada akhir Oktober 2020 dan penerimaan angsuran atas piutang pembiayaan sekitar Rp3,2 triliun per bulan.

Made menjelaskan dengan persiapan permodalan sejak tahun 2020, pihaknya berharap bisa mengambil momentum dalam mometum pemulihan pembiayaan otomotif yang merupakan salah satu portofolio andalan perusahaan.

"Karena kita perkirakan di tahun 2021 akan lebih baik atau tumbuh dibandingkan tahun 2020 seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Namun penjualan otomotif belum pulih seperti tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19. Tantangan paling besar adalah pemulihan ekonomi nasional yang akan tergantung dari penanganan pandemi," ujarnya.

Sebelumnya, tepatnya hingga kuartal III/2020, ADMF tercatat telah menopang pendanaan di antaranya dengan pembiayaan bersama dengan induk usahanya Bank Danamon dengan porsi 45 persen, serta fasilitas standby loan dari MUFG sebesar US$280 juta.

Selain itu ada juga penerbitan Obligasi Berkelanjutan V Tahap II sebesar Rp484 miliar untuk Seri A dan Rp816 miliar untuk Seri B, penerbitan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan IV Tahap I senilai Rp200 miliar, serta pemanfaatan pinjaman sindikasi sebesar USD300 juta dengan tenor 3 tahun yang telah diterima pada awal 2020.

Dari Rp46,1 triliun piutang pembiayaan yang dikelola, sumber pendanaan ADMF per September 2020 didominasi oleh pembiayaan bersama sebesar 42 persen, disusul pinjaman bank (24 persen), surat utang (18 persen), dan ekuitas (16 persen).

Adapun dari persentase produk dalam portfolio, ADMF ditopang kredit motor baru sebesar 37 persen, disusul mobil baru (22 persen), nonotomotif (18 persen), mobil bekas (15 persen), dan motor bekas (8 persen).

"Kami berharap aktivitas ekonomi secara berangsur angsur mulai pulih sehingga memungkinkan masyarakat bekerja dan memiliki penghasilan. Peningkatan pendapatan akan berdampak positif terhadap penjualan otomotif dan permintaan pembiayaan serta kemampuan membayar cicilan ke depannya," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Aziz Rahardyan
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper