Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Kecil Mulai Gencar Cari Modal di Lantai Bursa

PT Bank Net Indonesia Syariah menjadi salah satu bank yang mengumumkan rencana go public. Dalam keterbukaan informasi, Bank Net Syariah Indonesia menargetkan raihan dana hingga Rp525 miliar dari lantai bursa.
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memotret papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (14/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank mulai gencar merencanakan penawaran umum perdana seiring dengan aturan permodalan ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan menguatnya kepercayaan investor.

Berdasarkan data OJK, total penawaran umum perdana bank pada tahun lalu tercatat hanya satu bank, yakni PT Bank Bisnis Internasional Tbk. Sementara itu, yang melakukan penawaran umum terbatas ada 8 bank yang berasal dari kelas menengah hingga bawah.

PT Bank Net Indonesia Syariah menjadi salah satu bank yang mengumumkan rencana go public. Dalam keterbukaan informasi, Bank Net Syariah Indonesia menargetkan raihan dana hingga Rp525 miliar dari lantai bursa.

Bank Net Syariah berencana melepas 5 miliar saham atau setara dengan 37,9 persen dari total modal disetor. Harga saham yang ditetapkan berada dikisaran Rp103—Rp105 per saham. Masa penawaran awal atau bookbuilding telah dimulai sejak 11 Januari 2021 dan akan berlangsung hingga 18 Januari 2021.

Direktur Bank Net Syariah Basuki Hidayat sebelumnya mengatakan bahwa dana hasil initial public offering (IPO) sepenuhnya akan dipakai untuk modal kerja seperti pemeliharaan perangkat teknologi informasi dan peralatan penunjang lainnya.

“Hal ini sejalan dengan rencana strategis bank yang akan bertransformasi menjadi bank digital,” ujarnya belum lama ini.

Selain menawarkan saham, Bank Net Syariah juga akan menerbitkan waran seri I sebanyak 2,8 miliar atau setara 34,17 persen modal ditempatkan dan disetor penuh pada saat pendaftaran. Waran Seri I diberikan secara gratis kepada pemegang saham baru dengan perbandingan 25 saham baru mendapatkan 14 waran.

Sementara itu, PT Bank Sumut menyiapkan strategi untuk memperkuat modal dari pemegang saham, sekaligus menghimpun dana dari pasar modal atau IPO.

Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Ridwan mengatakan perseroan mulai melakukan proses awal untuk persiapan IPO. Rencana go public ini telah disepakati dalam RUPSLB pada 12 April 2019.

Persetujuan penjualan saham baru Bank Sumut berkisar 20 persen hingga 40 persen dari modal disetor setelah IPO. IPO semula direncanakan pada 2021, kemudian mundur menjadi 2022.

"Bank Sumut pada tahun ini akan melakukan proses awal untuk persiapan IPO dengan melakukan pemilihan advisory, kemudian melaksanakan sosialisasi kepada calon investor," terangnya.

Sementara itu, PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat menyatakan perubahan aturan permodalan bakal mempercepat rencana untuk melantai di bursa.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Umum Bank Sulselbar Irmayanti Sultan menyampaikan perseroan memiliki rencana untuk melantai di pasar saham pada 2023 atau 2024. Namun, rencana tersebut terpaksa direview kembali menyusul aturan baru yang mewajibkan kelompok bank berdasarkan modal inti (KBMI) II memiliki modal antara Rp6 triliun hingga Rp14 triliun.

"Kami ada rencana IPO pada 2023 atau 2024. Namun, rencana ini akan kami review lagi. [Kemungkinan lebih cepat?] iya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper