Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kredit Belum Ngegas, BTN Kaji Penurunan Bunga Deposito Awal Tahun

Suku bunga deposito rupiah BTN yang efektif berlaku per 5 Januari 2021 di kisaran 3,75-4 persen per tahun.
Pengunjung mencari informasi di stan Bank BTN pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pengunjung mencari informasi di stan Bank BTN pada pameran Indonesia Properti Expo (IPEX) 2020 di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (15/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. sedang mempertimbangkan untuk kembali menyesuaikan suku bunga deposito pada awal 2021.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Distribution and Retail Funding BTN Jasmin. Dia mengatakan penyesuaian tersebut karena permintaan kredit masih belum tumbuh signifikan.

Suku bunga deposito rupiah BTN yang efektif berlaku per 5 Januari 2021 di kisaran 3,75-4 persen per tahun.

"Mengingat permintaan kredit masih belum tumbuh signifikan di awal tahun ini sehingga repricing bunga untuk depo mahal akan kita sesuaikan lagi," katanya Rabu (20/1/2021).

Jasmin pun menyebut suku bunga deposito diproyeksikan turun 25 basis poin.

Adapun, saat ini suku bunga deposito perbankan berada dalam tren penurunan. Suku bunga deposito terus menyusut sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia (BI), yang terus memangkas suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

BI telah memangkas suku bunga acuan sebanyak lima kali, dengan total sebesar 125 basis poin sejak awal 2020.

Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada 16-17 Desember 2020 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada level 3,75 persen.

Pada hari ini, Kamis (21/1/2021) BI dijadwalkan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) terbarunya.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan suku bunga acuan BI akan dipertahankan pada level 3,75 persen pada bulan ini.

Josua mengatakan, kebijakan BI tersebut dilakukan karena mempertibangkan suku bunga kebijakan saat ini masih konsisten untuk menjangkar ekspektasi inflasi, serta untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

“Inflasi awal 2021 ini cenderung meningkat mempertimbangkan potensi kenaikan inflasi harga diatur pemerintah dan inflasi harga bergejolak," katanya kepada Bisnis, Selasa (19/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper