Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Resmikan Gerakan Nasional Wakaf Uang & Brand Ekonomi Syariah

Jokowi menyebut potensi wakaf di Indonesia cukup besar dengan potensi aset per tahun mencapai Rp2.000 triliun dan potensi wakaf uang Rp188 triliun.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, 2 November 2020 / Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi meluncurkan Gerakan Nasional Wakaf Uang serta brand ekonomi syariah di Istana Negara, Jakarta pada Senin (25/1/2021).

Peluncuran tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat kementerian lembaga, termasuk Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim saya luncurkan, saya resmikan gerakan nasional waqaf uang dan brand ekonomi syariah pagi hari ini,” kata Jokowi seperti dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Senin (25/1/2021).

Dia mengatakan bahwa salah satu pengembangan lembaga keuangan syariah yang dikelola berdasarkan sistem wakaf cukup besar baik benda bergerak maupun tidak.

Bahkan potensi wakaf Tanah Air lanjutnya, cukup besar dengan potensi aset wakaf per tahun mencapai Rp2.000 triliun, dan potensi wakaf uang bisa menembus hingga Rp188 triliun.

“Kita perlu perluas lagi cakupan pemanfaatan wakaf, tidak lagi untuk tujuan ibadah tapi dikembangkan untuk tujuan sosial ekonomi yang memberikan dampak signifikan bagi pengurangan kemiskinan dan ketimpangan sosial dalam masyarakat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia diminta dapat memberikan praktik pengelolaan wakaf yang profesional, kredibel dan dapat dipercaya. Langkah ini akan memberikan dampak pada kesejahteraan dan pemberdayaan umat.

Jokowi mengharapkan wakaf dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap pergerakan ekonomi nasional khususnya di sektor usaha mikro dan menengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper