Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Loyo, Warga 62 masih Senang Timbun Uang di Bank

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dana masyarakat masih terus menunjukkan pertumbuhan sejak akhir tahun lalu. LPS pun melihat kecenderungan tersebut masih akan berlanjut pada awal tahun ini.
Purbaya Yudhi Sadewa. Istimewa
Purbaya Yudhi Sadewa. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan dana masyarakat di perbankan masih akan tumbuh pada awal tahun ini. Masyarakat masih belum banyak menggunakan daya belinya untuk konsumsi.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dana masyarakat masih terus menunjukkan pertumbuhan sejak akhir tahun lalu. LPS pun melihat kecenderungan tersebut masih akan berlanjut pada awal tahun ini.

"DPK awal tahun masih akan meningkat. Kalau dilihat soal konsumsi, masyarakat masih tertahan oleh pembatasan kegiatan sosial sehingga mempengaruhi belanja mereka, sehingga wajar DPK belum banyak dipakai untuk konsumsi," sebutnya, dalam konferensi pers LPS, Kamis (28/1/20210).

Meski demikian, Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih masih optimistis DPK akan cepat dapat digunakan awal tahun ini, guna peningkatan belanja dan pemulihan ekonomi.

"Kalau dilihat indeks keyakinan konsumen sudah membaik di Desember dibandingkan dengan November meskipun belum pulih 100%. Sampai Januari sudah ada geliat belanja, diperkirakan konsumsi akan meningkat seiring dengan distribusi vaksin," imbuhnya.

Berdasarkan data LPS, nominal simpanan per November 2020 tercatat Rp6702 triliun, atau naik 10,3% secara tahunan. Secara bulanan, posisi ini pun masih tercatat naik 0,2%.

Adapun, LPS mempertahankan suku bunga penjaminannya. Tingkat bunga penjaminan LPS untuk simpanan berjangka bank umum rupiah masih berada pada 4,50%, dan valas di 1,00%. Sementara itu, untuk bank perkreditan rakyat di 7,00%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Ropesta Sitorus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper