Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Unit-Linked Asuransi Umum Potensial Dongkrak Penetrasi

Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan penetrasi asuransi terhadap nilai produk domestik bruto pada semester I/2020 sebesar 1,2 persen
Ilustrasi Unit Linked/Istimewa
Ilustrasi Unit Linked/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Pemasaran produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi atau PAYDI oleh industri asuransi umum dinilai dapat mendorong peningkatan penetrasi asuransi di Indonesia yang masih rendah.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Direktur PT AXA Financial Indonesia Niharika Yadav saat menjawab pertanyaan Bisnis dalam konferensi pers peluncuran produk AXA Magnificent Link, Rabu (3/2/2021). Dalam kesempatan itu, perseroan meluncurkan produk PAYDI atau unit-linked teranyarnya.

Niharika menjelaskan bahwa saat ini penetrasi asuransi di Indonesia masih berada di angka yang kecil dan belum mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Oleh karena itu, masuknya industri asuransi umum dalam kontestasi penjualan unit-linked berpotensi meningkatkan penetrasi.

"Indonesia merupakan salah satu yang terendah di Asia Tenggara [dalam hal penetrasi asuransi], sehingga menyedakan asuransi, proteksi akan lebih baik. Jika lebih banyak pemain yang menyediakan layanan unit-linked akan lebih baik, termasuk bagi AXA," ujar Niharika.

Pernyataannya itu sejalan dengan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), yakni penetrasi asuransi terhadap nilai produk domestik bruto pada semester I/2020 sebesar 1,2 persen. Jumlah itu tidak mengalami perubahan berarti jika dibandingkan dengan 2019 sebesar 1,2 persen, 2018 sebesar 1,3 persen, 2017 sebesar 1,4 persen, dan 2016 sebesar 1,3 persen.

Kondisinya tak jauh berbeda jika dilihat dari penetrasi terhadap jumlah penduduk. Pada semester I/2020 jumlahnya sebesar 6,1 persen, turun bertahap dari 2017 sebesar 7 persen, 2018 sebesar 6,7 persen, dan 2019 sebesar 6,6 persen.

"Jika lebih banyak masyarakat yang terproteksi, itu lebih baik bagi masyarakat secara keseluruhan," ujar Niharika.

Dia pun menyatakan bahwa AXA Financial tidak mengkhawatirkan terjadinya persaingan atau kompetisi antara perusahaan asuransi jiwa dan umum dalam pemasaran unit-linked. Menurutnya, kolaborasi justru diperlukan untuk terus menggenjot penetrasi asuransi.

Selain itu, munculnya lampu hijau penjualan unit-linked oleh industri asuransi umum akan membawa manfaat tersendiri bagi korporasi.

Niharika menjabarkan bahwa AXA memiliki investasi di perusahaan umum PT Mandiri Axa General Insurance (MAGI), sehingga kebijakan terkait unit-linked dapat menggenjot bisnis grupnya.

"AXA [Asia] memiliki investasi di MAGI, di Indonesia untuk menangkap peluang industri asuransi umum. Unit-linked ini bukan menjadi kompetisi, tapi bagaimana mengedukasi masyarakat bahwa perlindungan yang lengkap sangat dibutuhkan saat ini," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper